Bapelitbangda Gelar Rakor Pemenuhan Data dan Analisa Situasi 2024

Kegiatan ini diikuti 33 Operator Puskesmas dan 24 Operator PLKB di Kabupaten Probolinggo.

Bapelitbangda Gelar Rakor Pemenuhan Data dan Analisa Situasi 2024
Bapedalitbangda saat gelar Rakor.

Probolinggo, HB.net - Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) pemenuhan data dan Analisa situasi 2024 serta penentuan awal lokus stunting tahun 2025 di Bale Hinggil Probolinggo.

Kegiatan ini diikuti 33 Operator Puskesmas dan 24 Operator PLKB di Kabupaten Probolinggo. Selama kegiatan mereka dipandu narasumber dari Satgas Stunting Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI serta perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.

Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, M. Sjaiful Efendi, mengatakan, tema pembangunan 2024 adalah “Menurunkan Kemiskinan dan Meningkatkan Kualitas SDM Dalam Suasana Masyarakat Yang Harmonis, Setara, Aman dan Tenteram”.

“8 fokus pembangunan 2024 meliputi mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan, memperkuat layanan infrastruktur berkelanjutan, pengurangan kawasan permukiman kumuh, pemerataan akses terhadap sanitasi dan air bersih, memperkuat ketahanan ekonomi, peningkatan angka rata-rata lama sekolah, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan balita stunting, penguatan peran pengarusutamaan gender dalam pembangunan serta meningkatkan ketahanan daerah,” katanya.

Sjaiful menerangkan data prevalensi stunting 2021 sesuai SSGI 23,3 persen dan bulan timbang Agustus 14,98 persen, pada 2022 sesuai SSGI 17,3 persen dan bulan timbang Agustus 14,88 persen dan tahun 2023 sesuai SSGI belum rilis dan bulan timbang Agustus 12,77 persen. Target SSGI/nasional 2024 sebesar 14 persen.

“5 pilar strategi nasional pencegahan stunting komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa, ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi,” jelasnya.

Pertemuan ini dalam rangka melaksanakan pilar ke 3 yaitu konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa. Diawali dengan mengidentifikasi data sasaran dan cakupan layanan essensial yang terdiri dari 29 indikator dengan sasaran diantaranya remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, balita dan keluarga. (ndi/diy)