Budidaya Mina Padi, Lahan Jadi Efektif, Efisien dan Produktif
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Mina padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah. Mina padi dengan demikian meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus.
“Selain keuntungan dari tanaman padi, petani juga mendapatkan keuntungan dari hasil pembesaran ikan sekaligus mengurangi biaya pestisida dan pupuk. Namun, penggunaan aliran irigasi lahan tidak boleh tercemari. Semua jenis padi yang dipilih adalah jenis padi yang tahan terhadap genangan pada awal pertumbuhan tunasnya serta berakar kuat dan lebat,”ujar Ir Gunawan Saleh didampingi Kepala Seksi Produksi dan Usaha serta Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Budidaya beberapa waktu lalu.
Jenis padi yang cocok untuk sistem mina padi adalah jenis ciherang dengan menggunakan perbandingan 2:1 sampai 4:1 untuk jarak penanaman. Sedangkan, jenis ikan yang dipilih adalah jenis ikan yang pertumbuhannya cepat, tahan terhadap penyakit, banyak diminati konsumen, harga jual yang tinggi, dan berwarna cerah.
Tidak semua jenis ikan dapat dibesarkan di lahan tanaman padi. Ikan yang tidak bersifat hidup di dalam lumpur yaitu ikan nila, mujair, emas, koi dan lain-lain. Sedangkan, jenis ikan yang dipilih adalah jenis ikan yang pertumbuhannya cepat, tahan terhadap penyakit, banyak diminati konsumen, harga jual yang tinggi, dan berwarna cerah. Tidak semua jenis ikan dapat dibesarkan di lahan tanaman padi. Ikan yang tidak bersifat hidup di dalam lumpur yaitu ikan nila, mujair, emas, koi dan lain-lain.
Pupuk juga bisa dimaksimalkan karena terbantu dengan sistem mina padi.
Dijelaskan Kadis Gunawan, sistem Budidaya ikan mina padi juga telah diterapkan di UPT PTPB Kepanjen Kabupaten Malang milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya sistem mina padi adalah 2500 hektare. Ikan yang ditebar adalah ikan koi dan ikan nila.
Jumlah ikan yang ditebar sebanyak 1500 ekor (1000 ekor Koi dan 500 ekor Nila). Ikan yang ditebar memiliki ukuran 5-7 cm (koi) dan 10 cm (nila). Usia budidaya sampai saat ini telah berlangsung selama 2 bulan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur didampingi Kepala Seksi Produksi dan Usaha serta Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Budidaya melakukan kunjungan ke UPT PTPB Kepanjen Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat perkembangan sistem mina padi yang ada disana. (mad/ns)