#Cari_Aman Berkendara di Jalan Turunan dan Berkelok
Menjelang weekend, banyak pengendara motor yang berwisata dengan pergi ke pegunungan bersama keluarga seperti di jalur Cangar, Mojokerto.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Menjelang weekend, banyak pengendara motor yang berwisata dengan pergi ke pegunungan bersama keluarga seperti di jalur Cangar, Mojokerto. Selain berhawa sejuk, jalanan pegunungan juga mempunyai tantangan tersendiri. Memiliki jalanan turunan tajam dan berkelok-kelok.
Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim Dimas Satria memberikan tips teknik berkendara saat berkendara di jalan turunan dan berkelok. Pastikan komponen rem dalam kondisi optimal. Juga komponen motor yang lain dalam keadaan prima seperti ban.
Kedua, kenali kendaraan yang akan digunakan. Saat berkendara dengan motor bebek atau motor sport yang menggunakan persneling, terasa engine brake bisa mengurangi kecepatan cukup signifikan, dioperasikan dengan cara menggunakan gigi rendah. Motor manual lebih dapat menghemat rem karena dibantu dengan engine brake.
"Untuk motor matik, yang harus dilakukan tidak menutup gas secara penuh. Karena jika ditutup penuh, motor matik seperti los, atau bisa digambarkan seperti posisi gigi netral di motor manual. Tentunya berbahaya karena tumpuan penahan beban hanya akan dibebankan pada rem kendaraan," katanya, Kamis (3/2).
Saat melewati jalan turunan gunakan rem depan dan belakang. Saat melewati jalan tanjakan atau berhenti, gunakan rem belakang. Sedangkan melewati jalan turunan atau berhenti pakai rem depan.
“Apalagi jika jalan berpasir. Hal itu akan lebih berbahaya lagi. Bisa terpeleset kemudian terjatuh dari motor. Untuk amannya gunakan kedua rem secara bersamaan. Turunkan kecepatan agar motor mudah dikendalikan," terang Dimas.
Terakhir, yang terpenting adalah selalu berkonsentrasi penuh saat berkendara dan gunakan perlengkapan berkendara lengkap. "Perlu #Cari_Aman di jalan, penting mengetahui dan menguasai medan atau jalur yang mau dilewati," pungkasnya. (diy/rd)