Cegah PMK, Satgas TMMD Bersama Dinas Peternakan Tuban Sosialisasi Door to Door
Secara langsung, petugas mendatangi satu persatu rumah warga yang memiliki ternak untuk diberikan pemahaman terkait wabah PMK.
Tuban, HB.net - Satgas TMMD Kodim 0811 bersama Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP2P) Kabupaten Tuban mensosialisasikan pencegahan penularan wabah Penyakit Mukut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Desa Kaligede, Kecamatan Senori, kabupaten setempat.
Secara langsung, petugas mendatangi satu persatu rumah warga yang memiliki ternak untuk diberikan pemahaman terkait wabah PMK. Program tersebut merupakan salah satu sasaran non fisik Satgas TMMD sebagai bentuk antisipasi dan deteksi dini, mengingat penyakit tersebut menular dengan cepat.
"Bersama petugas penyuluh kesehatan hewan kita melakukan sosialisasi secara langsung kepada para peternak sapi yang ada di Desa Kaligede ini," kata Pasiter Kodim 0811 Tuban, Kapten Czi Khairil Anwar, Jumat (3/6/2022).
Petugas secara teliti melakukan pemeriksaan kesehatan ternak warga. Mereka diberi pengertian tentang gejala virus PMK pada sapi, serta cara melaporkan kepada petugas apabila ada sapi yang mengalami gejala.
"Intinya yang perlu dilakukan adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada peternak, sehingga dengan cara seperti itu deteksi dini bisa dilakukan.'' katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Peternakan DKPPP Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati mengatakan, pemilik hewan supaya lebih memperhatikan kesehatan ternaknya. Disamping itu, segera memeriksakan kondisi kesehatan fisik sapi peliharaan mereka sekaligus senantiasa menjaga kebersihan kandang, pakan, dan vitamin, sehingga tidak mudah terpapar virus.
"Kami minta peternak untuk melaporkan manakala ada hewan ternak mengalami gejala PMK, seperti demam tinggi antara 39 hingga 41 derajat Celsius, keluar lendir oberlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepas kuku, sulit berdiri, gemetar, dan napas cepat," katanya.
Menurutnya, sejauh ini tidak ditemukan kasus PMK yang menyerang sapi milik warga Desa Kaligede. Namun begitu, perlu adanya pencegahan melihat penyebaran virus ini terjadi sangat cepat.
"Antisipasi harus kita lakukan, karena risiko penyebaran jenis penyakit ini sangat tinggi, dengan angka kesakitan dan kematian juga tinggi," tutupnya. (wan/ns)