Gegara 93 Kali Donor, Heri Sulistyanto jadi Ketua PMI

Kekosongan jabatan Ketua PMI paska ditinggal dr. Shodiq Tjahjono yang meninggal dunia akhir 2023 lalu harus segera terisi. Karenanya, PMI Kabupaten Probolinggo melalui seluruh anggotanya sepakat menunjuk Pj Sekda Heri yang saat ini juga menjabat Kepala BKPSDM itu.

Gegara 93 Kali Donor, Heri Sulistyanto jadi Ketua PMI
Pj Sekda Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto.

Probolinggo, HB.net - Heri Sulistiyanto S.Sos, M.Si tak asing lagi di Kabupaten Probolinggo. Pria yang saat ini diamanahi sebagai Pj Sekda Kabupaten Probolinggo akhirnya ditunjuk menahkodai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo.

Kekosongan jabatan Ketua PMI paska ditinggal dr. Shodiq Tjahjono yang meninggal dunia akhir 2023 lalu harus segera terisi. Karenanya, PMI Kabupaten Probolinggo melalui seluruh anggotanya sepakat menunjuk Pj Sekda Heri yang saat ini juga menjabat Kepala BKPSDM itu.

"Alhamdulillah, ini amanah yang luar biasa. Insya Allah, minggu ini Surat Keputusan (SK)-nya segera turun. Ini mungkin, karena saya rajin donor darah ya," ujar Heri Sulistyanto kepada HARIAN BANGSA, di ruang kerjanya, Selasa (09/01/2024) siang.

Menurut Heri saat ini pihaknya akan serius melakukan peningkatan pelayanan di tubuh PMI atas amanah yang diberikan. Apalagi, program PMI dalam hal kemanusiaan luar biasa sekali manfaatnya bagi masyarakat.

"Mungkin, nanti program bulan dana PMI bisa bantu masyarakat. Disana, ada program operasi katarak gratis bagi masyarakat serta pemberian kacamata gratis bagi pelajar, di pelosok desa," tegas Heri.

Heri mengaku, jika Kabupaten Probolinggo merupakan tertinggi di Jawa Timur (Jatim) terkait penderita Katarak setelah Kabupaten Tuban. "Kabupaten Probolinggo tertinggi kedua setelah Tuban. Ini menjadi PR kami, bagaimana bisa mengatasi itu. Selain itu, terpenting adalah persedian atau stok darah tetap terjamin," terangnya.

Untuk itu, mantan Asisten Administrasi  Pembangunan menjelaskan jika pihaknya akan mendorong masyarakat untuk aktif lagi untuk mendonorkan darahnya.

"Antusias dan kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor darah masih kecil. Ini kita akan aktifkan lagi. Bagaimana, persedian bank darah tetap terjaga,” katanya.

“Akreditasi kita tingkatkan lagi serta tiap tahun operasi katarak kita lakukan dan juga yang terpenting adalah setetes darah sangat berharga bagi pasien. Ini slogal PMI yang harus kita tekankan ke masyarakat agar sadar berdonor," imbuhnya. (ndi/diy)