Kesederhanaan Kiai Asep, Asyik Makan Nasi Kuning di Warung Kaki Lima

Kiai Asep ternyata mempunyai pribadi yang sederhana. Hal ini terbukti, Saat istirahat sejenak dalam perjalanannya beserta rombongan untuk mengikuti agenda silafurrahimnya dibeberapa daerah di Jawa Barat. Kiai asep tidak risih sama sekali, bahkan begitu nyaman makan di warung nasi rames atau kaki lima di restarea tol Cipali dan Warung kuning pinggir jalan

Kesederhanaan Kiai Asep, Asyik Makan Nasi Kuning di Warung Kaki Lima
Saat Kiai Asep sedang memesan nasi kuning di Warung pinggir jalan atau kaki lima.

Bandung, HB.net - Prof Dr KH Asep Syaifudin MA yang dikenal sebagai ulama besar, milyader dan dermawan di negeri ini,  tentu sudah tidak asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat. Pengasuh Pondok Pesantren Mandiri Amanatul Ummah, Kiai Asep sapaan akrabnya telah mencurahkan dengan maksimal dan iklas segala tenaga, pikiran, berbagai hartanya untuk mewujudkan cita cita luhurnya, yaitu segera terwujudnya maju, adil dan makmur serta baldatun thoyyibatun wa rabbun ghaffur di seluruh negeri ini.

Tetapi, siapa sangka di balik nama besarnya, Kiai Asep ternyata mempunyai pribadi yang sederhana. Hal ini terbukti, Saat istirahat sejenak dalam perjalanannya beserta rombongan untuk mengikuti agenda silafurrahimnya dibeberapa daerah di Jawa Barat. Kiai asep tidak risih sama sekali, bahkan begitu nyaman makan di warung nasi rames atau kaki lima di restarea tol Cipali dan Warung kuning pinggir jalan di dekat POM Bensin Jl Padalarangan Bandung.

Saat itu, Kiai Asep mengenakan peci hitam dan kemeja putih itu, mendatangi langsung  penjual nasi dan memesan makanan kesukaannya. Kemudian, dengan nyaman dan asyik, Kiai Asep menikmati makanan itu sampai habis. Seusai makan, Kiai Asep memberikan uang sangat lebih kepada penjual nasi tersebut, Kiai Asep sempat mengobrol dengan beberapa pedagang dan mendoakannya supaya dagangannya cepat habis dibeli pengunjung.

Bu Iis penjual nasi kuning sempat kaget, karena ada sebuah mobil mewah Alpard berhenti disamping meja nasi kuningnya, dia kemudian menyiapkan nasi kuning yang dipesan oleh seseorang yang memakai kemeja putih dan berpeci. Bu Iis menyambut sapaan dan obrolan santai dari seseorang (Kiai Asep) yang memesan makanannya. Bu Iis merasa bahwa, seseorang yang memesan makanannya dengan naik mobil mewah Alpard adalah orang hebat. Dia sempat bingung bercampur senang, karena menerima uang sangat lebih dari Kiai Asep. 

"Alhamdulillah mas, barusan ada rejeki dari Allah Swt melalui bapak tadi. Orangnya ramah sekali dan baik. Saya sempat heran lo mas, ada orang kaya naik mobil bagus sekali, mau mampir ke warung nasi kuning saya. Apalagi, beliaunya makan sangat menikmati dan tidak risih dengan lalu lalangnya orang orang disekitar warung kecil saya. Jelas, beliau orang terkenal ya mas ya. Matur suwon bapak ya," ungkapnya.

Setelah menerima penjelasan dari awak media ini, bahwa yang barusan makan nasi kuning dan naik mobil mewah Alpard itu adalah Prof Dr KH Asep Syaifudin Chalim atau Kiai Asep. Penjual nasi kuning ini langsung paham. Dia pernah dengar nama besar itu.

" Kalau Kiai Asep, saya sempat mendengar nama itu. Saya taunya, beliau itu seorang Kiai yang kaya raya, tapi dermawan. Sepertinya keluarga besar beliau  itu, asli di daerah ini," tambahnya.

Hal ini juga sempat disampaikan oleh Hani penjual nasi kaki lima di rest area tol Cipali. Dia senang, menerima uang pembayaran sangat lebih dari Kiai Asep yang makan di warungnya.

"Matur Nuwon ngge Aba, mudah mudahan aba bisa mampir di warung ala kadarnya ini," singkatnya.(ris)