Komisi B Dorong Jalan Tunjungan jadi Market Street dengan Mengusung Produk Lokal
"Kami minta produk dan layanan di Jalan Tunjungan disesuaikan dengan merk lokal. Dengan menggunakan merk lokal maka dapat mempromosikan produk yang unik karena memiliki keunggulan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produknya, serta menekan dampak lingkungan, " ujar Alfian.
Surabaya, HB.net - Langkah Pemkot Surabaya menghidupkan kembali Jalan Tunjungan sebagai destinasi wisata sejarah, mendapat perhatian serius dari Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Alfian Limardi.
Menurut dia, Jalan Tunjungan dengan nilai sejarah yang luar biasa menjadi titik dari pusat perekonomian Kota Surabaya. Karena itu, dia mengusulkan agar Jalan Tunjungan dapat dikemas sebagai market street yang mengusung produk lokal.
"Kami minta produk dan layanan di Jalan Tunjungan disesuaikan dengan merk lokal. Dengan menggunakan merk lokal maka dapat mempromosikan produk yang unik karena memiliki keunggulan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produknya, serta menekan dampak lingkungan, " ujar Alfian, Kamis (2/12).
Politisi muda ini menyatakan, bahwa UMKM di Kota Surabaya mengalami peningkatan 40 ribu dalam kurun waktu setahun, artinya akan ada 40 ribu merk lokal baru dan berpotensi untuk mendongkrak perekonomian Kota Surabaya. Dia juga menyarankan selain penambahan jumlah UMKM, perlu adanya proses seleksi.
“Jumlah UMKM yang terlibat di Jalan Tunjungan perlu ditambah. Namun Kami juga menyarankan untuk memproses seleksi UMKM yang berkualitas dan memiliki produk yang menjadi khas Surabaya, seperti rujak cingur, pecel semanggi, tahu tek, dan batik mangrove, agar produk lokal ini masih tetap ada,"ungkap dia.
Suasana Jalan Tunjungan Surabaya saat malam hari.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan sebelum pandemi 2020, capaian kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kota Surabaya hingga Oktober 2019 mencapai 23 juta orang, dimana 1,2 juta adalah wisatawan mancanegara. Ini tentunya berpotensi untuk memperkenalkan Kota Surabaya ke wisatawan melalui produk UMKM.
Lebih jauh, Alfian berharap kebijakan ini dikemas lebih komprehensif agar jangan sampai ada stakeholder yang merasa terpinggirkan setelah ada kebijakan ini.
“Market street Jalan Tunjungan tidak sekadar untuk wisata kuliner. Namun harus bisa mengajak masyarakat dengan meningkatkan kapasitas warganya dan terbentuknya kolaborasi antar komunitas,“pungkas dia. (lan/ns)