Ning Lia dari Putri NU 2005 Menuju Senator 2024
Dr. Lia Istifhama lolos perhelatan DPD RI di provinsi Jawa Timur dan menjadi buah bibir serta viral seiring dengan doa dari Ketua Umum Muslimat, Khofifah Indar Parawansa
Surabaya,Hb.net - Ada beberapa kejutan dalam Pemilu 2024 kali ini, diantaranya perhelatan DPD RI di provinsi Jawa Timur. Salah satu nama yang menjadi buah bibir dan viral seiring dengan doa dari Ketua Umum Muslimat, Khofifah Indar Parawansa, adalah Dr. Lia Istifhama.
Ning Lia, panggilan akrab keponakan Khofifah itu, kini mencuat menjadi buah bibir tatkala wajah asli dan postur tubuh semampainya diketahui warganet. Usut punya usut, ternyata perempuan yang dikenal sebagai aktivis tersebut, merupakan putri NU semasa kuliah, tepatnya tahun 2005.
Bagi warga Surabaya yang terbiasa melek koran di masa itu, nama Lia Istihama tentu tak asing karena terpilihnya sebagai Putri NU Surabaya, menjadi salah satu headline di halaman metropolis koran Jawa Pos saat, media cetak nomer wahid kala itu di Jawa Timur.
Kini, sosok ning Lia kembali diperbincangkan gegara pemberitaan DPD RI yang masih hangat bergulir. Gelaran putri NU sendiri, saat itu dihelat oleh PC IPPNU Kota Surabaya. Sedangkan sosok ning Lia merupakan salah satu pengurus IPPNU kecamatan Wonocolo.
“Saat itu saya maju mewakili IPPNU Wonocolo. Lomba Putri NU di kala itu memang heboh karena belum pernah ada sebelumnya. Semua peserta menampilkan bakatnya, ada yang menyanyi, dan sebagainya. Sedangkan saya sendiri yang memang doyan menulis, menampilkan bakat menerangkan buku tentang tsunami Aceh yang saya tulis sendiri,” kenang Ning Lia, Ahad (25/2/2024).
Ditambahkan olehnya, IPPNU menjadi pengalaman berorganisasi yang penuh kenangan.
“Banyak sekali kenangan saat di IPPNU. Apalagi mars IPPNU, memang sangat menyentuh di kalbu,” jelasnya.
Melansir di laman Wikipedia, IPPNU merupakan singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi kepelajaran yang berstatus sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama. Organisasi ini lahir pada 2 Maret 1955 di Malang dengan pendiri sekaligus ketua umum pertamanya bernama Hj. Umroh Machfudzoh.
Organisasi IPPNU berkonsentrasi pada pembinaan dan pengkaderan pelajar-pelajar putri NU yang masih duduk di bangku sekolah atau madrasah tingkat menengah dan tingkat atas, serta mahasiswi di tingkat perguruan tinggi.
IPPNU berpaham Islam Ahlusunah wal Jamaah, dalam aqidah bermazhab kepada Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al Maturidi. Dalam bidang fiqih mengikuti salah satu Mazhab Empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Hambali), dan dalam bidang tasawuf mengikuti Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi. (mdr)