3 Indonesia Resmikan Digital NOC, Perkuat Keandalan Jaringan

3 Indonesia Resmikan Digital NOC, Perkuat Keandalan Jaringan
Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia Cliff Woo (kiri) dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.

Jakarta, HARIAN BANGSA.net - 3 Indonesia meresmikan Digital Network Operation Center (DNOC) di Jakarta. Digital NOC baru ini dibangun melalui kemitraan dengan Huawei Indonesia dan dirancang dengan standar keandalan tertinggi. Hal ini untuk memastikan pengoperasian jaringan 3 Indonesia tanpa gangguan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Dilengkapi dengan sistem catu daya redundan yang superior, Digital NOC milik 3 Indonesia tetap dapat beroperasi meskipun gangguan listrik terjadi. Selain itu, Digital NOC didukung dengan teknologi kecerdasan artifisial (AI) mutakhir dengan solusi berbasis machine learning (ML) untuk memonitor, mengontrol, dan mengoperasikan jaringan seluler 3 Indonesia yang mencakup Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Terdapat pula teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan dari jaringan 3 Indonesia. Termasuk pemulihan jaringan pasca bencana demi menjaga ketersediaan jaringan terbaik bagi pengguna 3 di Indonesia.

Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia Cliff Woo, mengatakan,  selama dua tahun terakhir, jumlah sites 4G di seluruh Indonesia telah tumbuh hampir dua kali lipat. Menjadikannya sebagai jaringan seluler 4G terbesar ketiga di Indonesia.

“Digital Network Operation Center yang baru memungkinkan kami untuk meningkatkan pengelolaan jaringan dan membuka jalan bagi konektivitas 5G,” katanya dalam keterangan kepada media, Selasa (18/5).

Hal ini merupakan bukti komitmen kuat pihaknya untuk terus menghadirkan jaringan yang sangat andal bagi para pelanggan. Mereka mendapatkan pengalaman terbaik kapan pun dan di mana pun saat menikmati kehidupan digital.

Menurut CEO Huawei Indonesia Jacky Chen, Digital NOC yang baru akan meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional jaringan bagi 3 Indonesia. Pusat operasi ini meningkatkan ruang kontrol jaringan dengan teknologi dan fasilitas komunikasi mutakhir.

“Termasuk pusat komando untuk keadaan darurat dan kontrol akses mutakhir, serta fitur keamanan bagi personel untuk memasuki area operasi,” pungkasnya.(rd)