49 Ikan Paus Terdampar di Perairan Bangkalan, Khofifah Minta Dokter Hewan Teliti Penyebab Kematian
Khofifah mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan paus yang terdampar di daerah tersebut.
Surabaya, Hb.net - Kawanan ikan paus jenis Pilot ditemukan terdampar di perairan Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan. Berdasarkan informasi via drone UTM diperkirakan ikn paus yang terdampar per hari Jumat (19/2) berjumlah 49 ekor. Sebelumnya, pada hari Kamis (18/2) sejumlah ikan paus sudah diselamatkan kembali ke habitatnya ke laut.
Dari total ikan yang terdampar tersebut, banyak ditemukan mati di perairan tersebut. Pemicunya, karena ikan terlalu lama berada di perairan dangkal usai terseret arus. Sejumlah warga dibantu aparat kepolisian dari Polsek Modung pun sempat menghalau kawanan paus itu. Namun, upaya itu tidak sepenuhnya berhasil dan tidak mampu menyelamatkan kawanan ikan itu.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau paus terdampar. Khofifah mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan paus yang terdampar di daerah tersebut. Sampel dari ikan yang sudah mati segera diteliti oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga Surabaya.
“Jadi untuk sampel Ikan Paus yang sudah mati akan segera diteliti oleh tim FKH Unair dan akan kita tunggu hasilnya. Terkait total jumlah paus yang terdampar jumlahnya akan dipastikan lagi, karena sudah ada beberapa relawan yang dari jam 10 pagi kemarin sampai maghrib mendorong ikan paus kembali ke laut. Per hari Jumat (19/2) sesuai data via drone UTM terdapat 49 ekor,” urainya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah terdapat tiga ekor ikan paus yang masih hidup dan dirinya ikut melepas ke laut. Proses pelepasan ikan ini harus dilakukan bersama-sama.
“Jadi ikan paus ini kalau dilepas ke laut harus bersama-sama. Karena, ada suasana kebersamaan dari ikan paus ini, mengikuti satu napas luar biasa,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemprov telah mengirim dua eskavator untuk mengevakuasi paus tersebut, selanjutnya dikuburkan sambil menunggu air surut.
“Yang penting eskavatornya ke sini dulu. Nanti dikonsultasikan forum koordinasi kecamatan, mulai Camat, Kapolsek, Danramil dan klebun di titik mana lokasi penguburan ikan paus dalam jumlah cukup banyak ini,” katanya kembali.
Gubernur sengaja menerjunkan tim dokter hewan untuk memeriksa penyebab kematian puluhan paus, yang terdampar di perairan Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura.
"Kami minta tim dokter untuk meneliti penyebab kematian paus. Jadi sebelum dikubur, kami minta untuk diperiksa dulu," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, pihaknya telah meminta Kimpraswil Jatim membawa dua alat berat excavator, untuk mengevakuasi 49 bangkai paus tersebut. Alat berat itu diterjunkan mengingat bangkai paus berukuran besar, dan berat.
“Kemungkinan besok akan dievakuasi, kita lihat dulu kondisi air laut surut apa pasang. Setelah dievakuasi dan kemudian diteliti, baru dilakukan penguruburan," kata mantan Menteri Sosial (Mensos) itu. (dev/lan)