Tingkatkan Perekonomian Warga Pesisir, PHE WMO Berikan Pelatihan Inovasi Garam
Kepala Desa Banyusangka, Abd Syukur mengatakan, pihaknya menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura untuk menerapkan teknologi tepat guna dan melakukan pelatihan produk fortifikasi garam pangan dan non pangan.
BANGKALAN, HARIAN BANGSA - Guna meningkatkan perekonomian warga pesisir, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mengembangkan inovasi produk fortifikasi garam di Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan. Inovasi fortifikasi garam menjadi program pengembangan rumah garam yang telah dilaksanakan oleh PHE WMO sejak tahun 2018.
Kepala Desa Banyusangka, Abd Syukur mengatakan, pihaknya menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura untuk menerapkan teknologi tepat guna dan melakukan pelatihan produk fortifikasi garam pangan dan non pangan.
“Pelatihan produk fortifikasi garam ini menyasar kelompok PKK dan pengrajin ikan asin. Ada sekitar 30 orang telah mampu meningkatkan wawasan dalam pembuatan produk olahan garam,” ujarnya melalui rilis tertulis, Selasa (5/7/2022).
Dari pelatihan tersebut menghasilkan 9 produk olahan. Diantaranya 3 produk olahan non pangan dan 6 lainnya produk olahan pangan. Produk olahan tersebut diantaranya adalah eco detergen (cair), sabun cuci tangan ramah lingkungan dan garam relaksasi untuk olahan non pangan, sedangkan olahan produk pangan diantaranya yaitu pembuatan dendeng ikan non komersil beserta bumbu dendeng ikan yang dikemas, sea salt caramel, sea salt nougat candy, bumbu tabur, garam bumbu (garam cabe dan garam vanilla).
“Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat bisa mengembangkan olahan produk garam yang tidak hanya untuk konsumsi sendiri tetapi juga bernilai jual,” pungkasnya. (uzi/ns)