BI Jatim Gelar BBM, Banyuwangi Fokus Dorong Sektor Wisata
Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda, saat ini Banyuwangi fokus pada pemulihan ekonomi bidang pariwisata. Salah satunya yakni program Homestay Naik Kelas dan beberapa hari lalu mendapat penghargaan.
Banyuwangi , HARIAN BANGSA - Bank Indonesia Provinsi Jawa timur (KPw BI Jatim) menggelar Bincang Bareng Media (BBM) di Banyuwangi selama 4 hari pada (9-12/12/2022). Kegiatan ini bertemakan, Mendorong pemulihan sektor pariwisata dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Asisten Direktur BI Jatim, Siti Rochmawati, mengatakan, kondisi perekonomian tidak baik-baik saja. Ada staginflasi (stagnan tapi inflasi tinggi), dan ini perlu diwaspadai serta harus dimitigasi.
"Kita perlu melakukan mitigasi untuk menurunkan inflasi. Salah satunya yakni bidang pariwisata. Karena saat pandemi lalu, sektor wisata yang paling berdampak dan kini mulai bangkit. Nah pada kuartal IV tahun ini diperkirakan melambat," jelasnya saat memberi pemaparan.
Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda, saat ini Banyuwangi fokus pada pemulihan ekonomi bidang pariwisata. Salah satunya yakni program Homestay Naik Kelas dan beberapa hari lalu mendapat penghargaan.
"Kami juga berupaya bangkit bersama-sama dan saling berkolaborasi antar dinas terkait. Kami juga membuat paket wisata sehingga semua elemen dapat jobdisk. Di Banyuwamgi juga tidak ada agency serta setiap pengunjung yang menginap di hotel tidak diperbolehkan ada gaet. Jadi kita yang mengediakan supaya warga dapat pemasukan," jelasnya.
Selain itu, tidak ada investor hotel bintang 2 dan 3 karena lebih fokus pada homestay sehingga tidak ada perang harga. Adanya hotel bintang 4 dan 5. Tak hanya itu, homestay di Banyuwangi juga banyak yang sudah bersertifikat. Apalagi Taman Sari, hampir semuanya memiliki usaha homestay.
Ketiga yakni banyak gelaran event. Dalam setahun ada 99 event yang akan digelar di kota paling ujung di Jatim. Dengan adanya gelaran event bisa menarik wisman dan wisatawan lokal.
Ditambahkan Ketua Lembaga Wisata Desa Taman Sari, Mahsun, mengatakan, homestay yang ada banyak yang sudah bersertifikat dan harganya tidak bersaing. Perbedaan harga hanya pada grade saya. Grade A seharga Rp 300 ribu, Grade B seharga Rp 250 ribu dan untuk grade C seharga Rp 100 ribu.
"Dengan fasilitas yang berbeda. Seperti untuk grade C kamar dengan ukuran kecil. Sementara grade A lebih besar ukirannya serta dilengkapi water hiter. Kami satu harga sehingga tidak ada yang saling perang tarif. Jadi semua sama tergantung grade-nya," jelas dia.
Terpisah, Salah satu pemilik homestay Brilian, Winarti Rahayu yang memiliki total 5 kamar. 2 kamar grade A dan 3 kamar grade C. Winarti menegaskan jika pada bulan ini full okupansinya. "Per bulan bisa sampai Rp 10 juta kita biasanya," jelasnya saat dikunjungi di rumahnya.
Selama 4 hari tersebut, para media diajak mengunjungi beberapa destinasi wisata di Banyuwangi yakni Taman sari, Gelaran BEC, Alas Purwo serta De Jawatan. "Kami ajak berkunjung ke beberapa destinasi wisata di Banyuwangi agar tau dan bisa dieksplor," pungkas Asisten Direktur BI Jatim. (diy/ns)