Tunggu Hasil Finalisasi, Proyeksi APBD Gresik 2024 Surplus atau Defisit
Dikatakan Anha, saat ini, DPRD Gresik tengah menunggu kesiapan TAPD untuk menyampaikan draf pembahasan RAPBD 2024 lanjutan.
Gresik, HB.net - Wakil Ketua (Waka) DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim (Anha) menyatakan, DPRD Gresik akan memutuskan bahwa, proyeksi fiskal (keuangan) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gresik tahun 2024, defisit (berkurang), atau berlebih masih menunggu finalisasi pembahasan antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Kita tunggu finalisasi pembahasan, baru bisa kami pastikan postur APBD Gresik 2024. Proyeksinya defisit atau sebaliknya, surplus," ucap Ahmad Nurhamim kepada HARIAN BANGSA, Senin (6/11/2023).
Dikatakan Anha, saat ini, DPRD Gresik tengah menunggu kesiapan TAPD untuk menyampaikan draf pembahasan RAPBD 2024 lanjutan. Pembahasan tersebut, kata Anha, setelah tujuh fraksi menyampaikan Pandangan Umum (PU) fraksi terhadap nota keuangan RAPBD 2024 yang disampaikan Bupati Fandi Akhmad Yani.
Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan Alat Kelengkapan DPRD (AKD). Yakni, Komisi I (membidangi pemerintahan dan hukum), Komisi II (membidangi pendapatan dan perekonomian), Komisi III (membidangi pembangunan), dan Komisi IV (membidangi lesejahteraan rakyat, dan perburuhan).
"Juga berpedoman pada Pandangan Akhir (PA) fraksi-fraksi," tutur Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Lebih jauh Anha menyampaikan, dalam draf nota keuangan RAPBD 2024 bahwa, postur APBD untuk pendapatan daerah (PD) dipatok sebesar Rp 3.636.534.627.869,00. Sementara proyeksi Belanja Daerah (BD) di RAPBD 2024, ditetepkan sebesar Rp 3.605.113.188.630,00. Sehingga, ada potensi surplus Rp 31.421.439.239,00. Namun, kata Anha, pada pembahasan akhir sebelum tujuh fraksi menyampaikan PA prpyeksi postur RAPBD 2024 berubah. Untuk postur belanja daerah sebesar Rp 4.154.063.622.376,00. Sementara untuk postur Pendapatan Daerah (PD) diproyeksikan Rp 3.856.642.726.088,19. Sehingga, terjadi defisit (berkurang) Rp 294.721.662.013,81.
"Makanya, DPRD Gresik masih menunggu draf akhir postur RAPBD 2024," terangnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Lutfi Dhawam menyampaikan bahwa, Fraksi Gerindra menyikapi adanya dua versi draf RAPBD 2024 sebelum menyampaian PA Fraksi, tetap menghendaki agar postur fiskal APBD tahun 2024, tetap menggunakan skenario surplus (berlebih).
Yaitu, seperti draft nota keuangan RAPBD 2024 disampaikan bupati dalam rapat paripurna, dengan pola surplus Rp 31 miliar.
"Fraksi Gerindra sepakat dengan pendapat Badan Anggaran DPRD untuk postur APBD 2024. Pendapatan Darah (PD) 3,636 triliun, dan Belanja Daerah (BD) Rp 3,605 triliun, sehingga surplus Rp 31 miliar," ucap Lutfi Dhawam.
Dikatakan Dhawam, begitu sapaan akrabnya, Fraksi Gerindra meminta agar pendapatan dan belanja yang tak masuk dalam nota draf Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD 2024 awal, agar dihapus.
"Fraksi Gerindra berharap agar pendapatan dan belanja daerah pada RAPBD 2024 yang tidak masuk dalam draf KUA PPAS untuk dihapus secara otomatis," jelasnya.
Dhawam pun lantas menjlentrehkan secara rinci proyeksi postur RAPBD 2024 seperti yang tertuang dalam draft KUA PPAS. Kekuatan fiskal PD diproyeksikan sebesar Rp 3.636.534.627.869,00. Rinciannya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 1.447.580.914 .605,00. Pendapatan Transfer sebesar Rp 2.188.953.713.264,00. Dan, lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah nihil (nol). Sedangkan proyeksi fiskal Belanja Daerah (BD) sebesar Rp 3.605.113.188.630,00. Rinciannya, belanja operasi sebesar Rp 2.473.522.848.184,00, belanja modal Rp 337. 877.411.523,00, dan belanja tidak terduga sebesar Rp 10 miliar.Sedangkan belanja transfer sebesar Rp 783. 712.928.923,00. Sehingga terjadi surplus Rp 31.421.439.239,00, atau 0,87 persen.
DPRD Gresik saat menggelar paripurna Pandangan Akhir (PA) Fraksi terhadap RAPBD 2024. FOTO: SYUHUD/HB.
Menyikapi kondisi postur RAPBD 2024, Dhawam menyampaikan, dalam setiap rancangan APBD harus disertai dengan alasan yang tepat, akurat dan terukur.
"Kami meminta agar diprioritaskan pada belanja yang memiliki kebutuhan yang mendesak dan terkait hajat orang banyak. Kami Fraksi Gerindra berharap Pemeritah Daerah sudah memikirkan itu apa yang dicita-citakan Kabupaten Gresik bisa tercapai," pintanya.
Dhawam menyebutkan, di Kabupaten Gresik banyak potensi pendapatan yang bisa digali berdasarkan paparan yang dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakrta, dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, menjadi spirit baru bagi pemerintah untuk menaikkan Pendapatan Gresik.
"Atas dasar itu, Fraksi Gerindra berharap kinerja OPD harus serius dalam bekerja, karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat Kabupaten Gresik," tutupnya.(hud/ns)