Dinas PU Pengairan Banyuwangi Bangun Break Water dan Dermaga Marina di GWD

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menegaskan, fokus utama pembangunan ini adalah menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar destinasi wisata.

Dinas PU Pengairan Banyuwangi Bangun Break Water dan Dermaga Marina di GWD
Alat berat dalam proyek Break water dan dermaga Marina di GWD.

Banyuwangi, HB.net - Dinas PU Pengairan Banyuwangi sedang membangun break water dan dermaga marina di Pantai Grand Watu Dodol (GWD). Proyek ini bertujuan tidak hanya untuk melengkapi fasilitas wisata, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas lingkungan di kawasan yang memiliki riwayat sebagai sarang malaria.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menegaskan, fokus utama pembangunan ini adalah menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar destinasi wisata. "Beberapa kasus malaria terjadi di sini 13 tahun lalu. Penyakit ini disebabkan oleh genangan air di muara sungai akibat sedimen pasir dari laut yang menutup aliran air," ujarnya.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung pengembangan pariwisata di GWD. Juga untuk memperbaiki aliran air. Pembangunan infrastruktur ini dibiayai APBD Banyuwangi melalui Dinas PU Pengairan. Guntur menekankan bahwa proyek ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinasnya.

Selain manfaat lingkungan, pembangunan ini juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor pariwisata. Proyek ini ditargetkan selesai dalam 2 tahun. Saat ini, pembangunan sudah dimulai pemasangan break water telah mencapai sekitar 70 meter dan direncanakan rampung tahun depan.

"Target kami adalah mencegah sedimen masuk ke sungai. Nantinya, pengelolaan dermaga akan diserahkan kepada Pokdarwis yang saat ini mengelola destinasi wisata GWD," tandas Guntur.

Ketua Pokdarwis GWD, Abdul Aziz, memberikan perspektif historis tentang masalah malaria di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa kasus malaria pernah terjadi di wilayahnya sekitar tahun 2010-2011. "Saat itu ada 2 orang meninggal dunia, sementara ratusan lainnya berhasil selamat dan kembali sehat," ujar Aziz.

Menurut Aziz, kehadiran break water dan dermaga marina akan memperkuat upaya pencegahan kasus malaria di wilayah tersebut. "Jika sirkulasi air lancar, tingkat keasinan di Kali Kandangan akan meningkat. Berdasarkan kajian peneliti, semakin tinggi tingkat keasinan, semakin kecil peluang jentik nyamuk untuk hidup," paparnya.

Selain manfaat lingkungan, Aziz juga menyoroti manfaat pariwisata dari proyek ini. "Dengan adanya marina ini, kapal-kapal yang melayani rute menuju Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan bisa lebih mudah bersandar, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir menghadapi ombak tinggi," pungkasnya. (guh/diy)