Elpiji 3 Kg Langka, Harga Melambung di Jatim, Pertamina Imbau Warga Beli di Pangkalan Resmi
Area Manager Comm, Rel & CSR Ahad Rahedi mengatakan, pihaknya khawatir apabila Pemda bersama unsur di daerah tidak bergerak cepat.
Surabaya, HB.net - Menyikapi ketersediaan dan melambungnya harga elpiji 3kg di beberapa daerah di Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga memastikan stok elpiji dalam rantai distribusi Pertamina sampai dengan Pangkalan Resmi elpiji 3kg dalam keadaan aman.
Yang selama ini dikeluhkan masyarakat mengenai harga dan ketersediaan adalah di level pengecer/toko kelontong yang sudah berada di luar kewenangan Pertamina untuk melakukan pengawasan dan penertiban.
Area Manager Comm, Rel & CSR Ahad Rahedi mengatakan, pihaknya khawatir apabila Pemda bersama unsur di daerah tidak bergerak cepat, ada pihak-pihak yang sengaja membuat situasi sedemikian rupa agar mendapatkan keuntungan.
“Masyarakat seharusnya tidak perlu resah, cara paling gampang adalah membeli di Pangkalan Resmi Pertamina/SPBU terdekat agar mendapatkan stok yang selalu tersedia dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 16.000 yang ditetapkan Gubernur Jatim,” ujar Ahad, di Surabaya, Selasa (20/06/2023).
Ahad menambahkan, saat ini seluruh desa/kelurahan di Jawa Timur minimal pasti terdapat 1 (satu) pangkalan resmi elpiji Pertamina.
“Pertamina sejak tahun 2017 memiliki program One Village One Outlet (OVOO) elpiji yang capaiannya sudah sejak lama mencapai 100% untuk Jawa Timur. Sehingga tidak ada alasan lagi orang cari LPG susah, karena di desanya sudah pasti ada pangkalan,” tambah Ahad.
Saat ini jumlah pangkalan elpiji 3kg Se-Jatim mencapai 39.931 pangkalan. Untuk stok elpiji di Jawa Timur dalam keadaan aman sebesar 24.377 metrik ton dengan konsumsi harian mencapai 4.673 metrik ton.
“Pangkalan elpiji berfungsi melayani konsumen pada tingkat akhir yaitu pengguna secara langsung. Analogi Pangkalan dan Pengecer adalah seperti SPBU dan Penjual Bensin Eceran. Namun ia menyayangkan masih banyak warga yang mengeluh di level pengecer tidak ada dan enggan ke pangkalan dengan alasan jaraknya jauh padahal di desa nya terdapat Pangkalan resmi dan stok selalu tersedia dengan harga HET,” imbuhnya.
Selain melakukan pengawasan kepada pengecer, Pemda juga diharapkan gencar melakukan sosialisasi konsumen elpiji yang berhak dan tidak berhak sesuai amanat dalam SK Surat Edaran Dirjen Migas No. B2461/MG.05/DJM/2022.
“Masih banyak hotel restoran kafe yang menjadi ranah usaha dalam pengawasan Pemda yang menggunakan elpiji 3kg yang bukan peruntukannya. Mereka membeli di pengecer yang mengambil hak masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Ahad.
Sebagaimana diketahui beberapa waktu terakhir di Nganjuk terjadi kondisi peningkatan permintaan dan kekurangan stok LPG di level Pengecer. Pemda setempat bersama dengan Pertamina langsung melakukan sidak pada minggu lalu. Kegiatan diawali dengan pengecekan stok terhadap pangkalan LPG 3kg di Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk, Kelurahan Klurahan Kecamatan Ngronggot dilanjutkan dengan sidak beberapa pelaku usaha.
Nanang Trisno S selaku Ahli Muda Pengujian Mutu Barang mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nganjuk mengatakan kondisi di Kabupaten Nganjuk untuk pasokan sangat aman.
"Kami himbau masyarakat membeli langsung ke Pangkalan LPG 3kg yang terdapat di masing-masing kelurahan / desa lebih dari satu pangkalan,” ujar Nanang. (mid/ns)