Gandeng Pemkot Probolinggo, PPATK Kampanyekan GFC dan Lakukan Penanaman Pohon

Namun, dikalangan pejabat Pemerintah Kota Probolinggo dan stakeholder terkait, PPATK juga mengkampanyekan soal Green Financial Crime (GFC) atau kejahatan keuangan lintas negara.

Gandeng Pemkot Probolinggo, PPATK Kampanyekan GFC dan Lakukan Penanaman Pohon
Pj Wali kota dan Kepala PPATK saat tanam pohon bersama.

Probolinggo, HB.net - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Probolinggo tidak hanya mengedukasi dengan kegiatan mengajar siswa di dua lembaga SLTA tentang tindak pidana pencucian uang atau Money Laundry.

Namun, dikalangan pejabat Pemerintah Kota Probolinggo dan stakeholder terkait, PPATK juga mengkampanyekan soal Green Financial Crime (GFC) atau kejahatan keuangan lintas negara.

Tidak hanya soal kejahatan keuangan, PPATK dan Pemkot juga melakukan penanaman pohon di area Joghing Track Gladak Serang-Maramis sebagai bentuk wujud menjaga lingkungan.

Penanaman pohon itu juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari pengusaha, perbankan, perguruan tinggi hingga masyarakat setempat sebagai wujud komitmen bersama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Dalam acara itu, ada 60 pohon Bungur dan Buni yang terbilang langka yang ditamam diarea tersebut oleh Pj Wali kota, Taufik Kurniawan bersama Kepala PPATK, Supriyadi serta Forkopimda.

Kegiatan ini merupakan puncak acara dari program PPATK Goes to Probolinggo, yang bertujuan memberikan edukasi kepada kalangan pelajar SMA mengenai pentingnya pencegahan pencucian uang serta isu-isu lingkungan hidup. Selama dua hari, program ini memberikan edukasi mengenai bahaya pencucian uang dan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pj Wali kota Taufik mengatakan, penanaman pohon ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang berkualitas sekaligus mengkampanyekan anti pencucian uang. Menurutnya, kejahatan lingkungan hidup kini semakin meningkat dan berhubungan erat dengan kepentingan ekonomi.

“Jadi, hari ini kita canangkan gerakan penanaman pohon, sekaligus mempunyai arti simbolis bahwa kita semua mampu dan berkomitmen berkolaborasi. Selain pencegahan pencucian uang, juga menjaga lingkungan hidup dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,” ujarnya.

Kepala PPATK Supriyadi mengatakan pihaknya menekankan penanaman pohon ini tidak hanya sekedar sebagai seremonial, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan. Pohon yang ditanam akan menjadi sumber kehidupan dengan memberikan oksigen, penghijauan, serta turut menjaga kelestarian alam.

“Pohon ini menjadi sumber kehidupan, bisa memberikan oksigen, memberikan penghijauan dan tentunya membantu kelestarian lingkungan, itu yang kita harapkan. Jadi semuanya harus turut berperan baik di pemerintah kota, mahasiswa dan generasi muda. Tentunya tidak hanya sekedar seremonial tapi yang pasti terwujud dan impelementatif,” tegasnya.

Selain penanaman pohon, acara ini juga diwarnai dengan penyerahan cinderamata kepada Kepala Pusat Pemberdayaan Kemitraan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPATK) dan penyerahan penghargaan kepada pimpinan Bank Jatim dan PT PLN Kota Probolinggo atas konstribusi mereka dalam menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan di Kota Probolinggo.

Selain itu, diacara itu juga ada pemaparam soal Peta digital pohon yang akan diterapkan di Kota Probolinggo dan juga soal Digitree. Pemaparan itu disampaikan Prof. Susenohaji dan Prof. Lukman Hakim dari Universitas Brawijaya Malang. (ndi/diy)