GPK Jombang Gelar Trauma Healing pada Korban Banjir Jombok

Bencana selalu saja meninggalkan beban psikologi pagi para korbannya. Tidak terkecuali dengan korban banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

GPK Jombang Gelar Trauma Healing pada Korban Banjir Jombok
GPK Jombang memberikan trauma healing pada anak-anak korban Banjir. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Bencana selalu saja meninggalkan beban psikologi pagi para korbannya. Tidak terkecuali dengan korban banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Beranjak dari kepedulian tersebut, Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Jombang menggelar kegiatan trauma healing dengan menyasar anak-anak, pada Minggu (7/2). Giat itu mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat.

Ketua GPK Jombang H Mujtahidur Ridho menjelaskan tentang perlakuan yang diberikan pada anak-anak. Pihaknya memberikan terapi bermain dengan tujuan meningkatkan kebahagiaan pada anak korban bencana, menurunkan tingkat kecemasan anak terhadap peristiwa bencana banjir. Selain itu, sebagai wadah anak mengekspresikan emosinya dan meningkatkan dukungan sosial pada korban bencana.

“Untuk itu kami memberikan psikoedukasi terkait trauma dan memberikan terapi relaksasi. Tujuannya adalah menurunkan tingkat kecemasan terhadap peristiwa banjir, memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua mengenai trauma dan cara mengatasi psikologis pada anak-anak agar lebih produktif dalam kesehariannya,” ujarnya.

Gus Edo sapaan akrab Mujtahidur Ridho mengatakan, trauma healing tersebut dilakukan khusus untuk anak-anak yang saat itu tengah dilanda bencana banjir. Tujuannya untuk menghilangkan traumatik terkait bencana kala itu.

"Tujuan trauma healing yang kami laksanakan ini untuk mengurangi traumatis para anak-anak pasca bencana,” tegasnya.

Ia menambahkan, harapan dilakukan pemulihan psikologi ini agar anak-anak dapat kembali bersemangat untuk menikmati keadaan lingkungan sekitarnya. Mereka bisa bermain tanpa ada rasa takut dengan kejadian yang sudah terjadi.

Dan dalam rangka mencegah terjadi kembali bencana banjir, melalui upaya nyata GPK Jombang hijaukan kawasan Dusun Beluk dengan pencanangan penanaman pohon.

“Dilaksanakan kegiatan penanaman pohon ini akan dapat memulihkan kerusakan sumber daya pohon yang rusak karena bencana banjir lalu,” ungkap Gus Edo.

Budaya sadar menanam pohon harus dilaksanakan sejak dini, sehingga lingkungan kehidupan tetap berperan sebagai penyangga sistem kehidupan alam dan sumber kesejahteraan masyarakat.

Setelah melakukan aksi penanaman pohon, GPK Jombang bersama warga Dusun Beluk melakukan tradisi liwetan dengan tujuan melestarikan kebudayaan dan mempererat persaudaraan antarsesama.

Sementara, Kepala Dusun setempat, Sustiyo menjelaskan bahwa ia sangat bangga dengan program yang dicanangkan oleh GPK Jombang.

“Selain memberikan bantuan secara materil, GPK juga mampu memberikan bantuan untuk pemulihan psikologis korban bencana yang memang masih jarang diberikan oleh banyak orang,” terangnya.

Untuk respon orang tua terhadap kegiatan tersebut, lanjut Sustiyo, adalah mereka sangat bahagia sekali. Karena jarang yang memberikan metode kegiatan seperti ini.

“Mereka jadi mengerti apa yang mereka rasakan dan mereka juga mampu untuk mengatasi cemas ketika mengingat kejadian,” pungkasnya.(aan/rd)