Gubernur Jawa Timur Paparkan 4 Langkah  Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Gubernur Jawa Timur Paparkan 4 Langkah  Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19
Gubernur Jawa Timur  Khofifah Indar Parawansa ketika mencermati peta penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa,M.Si mengimbau masyarakat untuk menerapkan empat langkah agar penularan Covid-19 sebagai bencana nasional tak kian meluas.

Pertama, kesadaran masyarakat untuk disiplin bersama-sama sesegera mungkin memutus penularan Covid-19. Pemprov Jatim melalui Dinkes Jatim memberikan apresiasi pada masyarakat karena mereka melakukan upaya-upaya untuk ikut berkontribusi dalam menaggulangi bencana nasional Covid-19.

“Saya bangga sekali dengan masyarakat yang peduli dan ikut berperan serta dalam memutus rantai penularan Covid-19. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi ikut membantu menyelesaikan Covid ini dengan baik,”kata perempuan berhijab ini.

Kedua, kita bersama-sama tidak banyak keluar rumah, tidak banyak ketemu orang.  “Ayo kita semua berdiam diri di rumah kecuali ada pekerjaan yang benar-benar penting. Ini kontribusi yang luar biasa,”ujar dia.

Ketiga, jika harus keluar memakai masker dan jaga jarak dengan yang lain.  Penularannya Covid-19 ini lewat droplet. Hal itu bisa dihindari jika masyarakat disiplin menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain saat berada di luar.

“Physical distancing ini harus benar-benar kita disiplinkan. Ayo kita jaga jarak 1 sampai 2 meter, ini untuk mengurangi penularan,”jelas dia.

Maka, lanjutnya, kita harus melindungi teman, sahabat, saudara dan juga kita sendiri supaya tidak tertular. Jadi ini hal-hal yang kita budayakan dan kita disiplinkan ke masyarakat supaya rantai penularan ini cepat terputus.

Pemparan dan penyebaran pasien Covid-19 yang ada di Kabupaten-Kota di Jawa Timur.

Keempat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Menerapkan PHBS dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,  menerapkan etika batuk atau bersin, konsumsi makanan bergizi, makan makanan yanh dimasak sempurna, rajin olahraga & istirahat cukup serta segera ke pelayanan kesehatan terdekat jika mengalamai gejala,"ungkap dia.

Kepala Dinas Keseharan Provinsi Jawa Timur dr. Herlin Ferlianan, M.Kes menambahkan, jika rantai penularan ini cepat diputus, rumah sakit akan berkurang bebannya karena yang sakit ini tidak semakin banyak berarti akan membantu tenaga medis di rumah sakit dan juga membantu anggaran-anggaran yang dikeluarkan cukup banyak untuk menyehatkan kembali orang yang sakit.

“Kuncinya, ayo kita putus penularan. Kalau ada yang sakit, tetap dirawat dengan sebaik-baiknya. Supaya yang dirawat tidak banyak, pemutusan rantai  penularan menjadi kunci utama keberhasilan penanganan Covid ini,” terang mantan direktur RS Menur ini.

Untuk diketahui, update Covid-19 di Jatim per 28 April yakni 855 positif, 152 sembuh, dan 95 meninggal. Kasus positif Covid-19 di Jatim bertambah sebanyak 59 pasien. Kini, total pasien yang terkonfirmasi positif menjadi 855 orang. Namun, dari total kasus tersebut tinggal 608 yang masih menjalani perawatan.

Berdasarkan data Pemprov Jatim, tambahan 59 pasien positif Corona ini sebanyak 20 pasien dari Surabaya, 11 pasien dari Sidoarjo, 2 dari Gresik dan 1 pasien COVID-19 dari Lumajang, 1 dari Kota Pasuruan.

Ada pula tambahan kasus 4 orang positif dari Kota Probolinggo, 2 dari Kabupaten Pasuruan, 2 dari Jember, 4 dari Tulungagung, 2 dari Kota Malang, 6 dari Lamongan, 2 Pasien dari Kabupaten Blitar, dan 2 pasien positif Corona dari Pacitan.

Tambahan tersebut terbanyak bertambah di Surabaya yakni 20 orang. Selain itu, ada kabar baik dalam penanganan COVID-19 di Jatim. Tercatat ada tambahan 8 pasien yang dinyatakan sembuh. Rinciannya yakni 2 pasien sembuh dari Pamekasan, 2 dari Nganjuk dan 1 dari Gresik, 1 dari Kabupaten Malang, dan 2 pasien sembuh dari Surabaya.

Untuk tambahan pasien yang meninggal, ada 6 orang. Keenam pasien yang meninggal rinciannya 1 dari Kabupaten Lamongan, 1 dari Sidoarjo, 1 dari Kabupaten Blitar dan 3 dari Surabaya. Kini, total yang meninggal akibat COVID-19 menembus 95 orang atau setara 11,11%. (mid/ns)