Gus Muhdlor Rangkul Pedagang Imbas Proyek Pertigaan Bangah
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor melakukan pendekatan humanis dalam menata dan membangun Sidoarjo.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor melakukan pendekatan humanis dalam menata dan membangun Sidoarjo. Di antaranya terhadap puluhan pedagang yang terkena imbas proyek pelebaran jalan pertigaan Bangah-Aloha.
"Dekati, ajak bicara, dengarkan keluhan dan keinginan para pedagang. Selanjutnya dicarikan solusi bersama. Alhamdulillah proses pembongkaran berjalan lancar dan para pedagang memahami maksud dari pemkab," cetus Bupati Muhdlor, saat memimpin pembongkaran perdana bangunan di sepanjang pertigaan Bangah-Aloha, Kamis (21/7).
Selama ini, proyek pembangunan identik dengan permasalahan sterilisasi lahan. Yang paling sering terjadi adalah konflik dengan para pedagang. Tapi, hal itu tidak berlaku di Sidoarjo. Pembebasan lahan berjalan lancar. Terdapat 58 bangunan yang akan dibongkar. Pedagang diberikan kesempatan sampai tanggal 27 Juli pekan depan untuk mengosongkan lapaknya.
Pemkab juga sudah menyiapkan kendaraan pengangkut untuk membantu puluhan pedagang mengemasi barang dagangannya. Selain sudah disiapkan tempat relokasi, yakni Pasar Kedungrejo, Kecamatan Waru, mereka juga mendapatkan bantuan dana kerohiman.
"Pada prinsipnya, ini bukan kepentingan bupati ataupun pemerintah saja. Ini untuk kemanfaatan bersama. Tujuannya baik, ikhtiar mengurai kemacetan di Aloha. Meski tidak bisa seratus persen macet teratasi, setidaknya dengan dilakukan pelebaran jalan, arus lalu lintas jadi longgar," ungkap Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Putra Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat KH Agoes Ali Masyhuri itu juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI AL yang selama ini terus membantu mengawal pelaksanaan pembangunan proyek pelebaran jalan pertigaan Bangah dan proyek Flyover Aloha.
"Ini kerja bersama antara Pemkab Sidoarjo dengan TNI AL. Kesadaran para pedagang yang bersedia pindah tempat, padahal sudah belasan tahun menempati lahan ini juga patut diapreasiasi. Kita semua ingin Sidoarjo ini maju, tanpa harus ada yang merasa tertindas. Semua masukan kita pertimbangkan," pungkas alumnus FISIP Unair ini. (sta/rd)