Investasi Naik 69,2% (YoY) di Triwulan II 2022, Khofifah Gaungkan Jatim Primadona Investasi Lewat East Java Investival
Melalui EJI 2022 ini, Gubernur Khofifah berharap akan semakin menggaungkan nama Jawa Timur sebagai primadona investasi di Indonesia.
Surabaya, HB.ne t - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berupaya mendorong gairah investasi di Provinsi Jatim. Salah satunya dengan menghadirkan East Java Investival (EJI) 2022 yang digelar di Convention Hall Tunjungan Plaza 3 Lantai 6 Surabaya mulai Rabu (14/9) hingga 16 September 2022 mendatang.
Melalui EJI 2022 ini, Gubernur Khofifah berharap akan semakin menggaungkan nama Jawa Timur sebagai primadona investasi di Indonesia. Kemudahan investasi menjadi daya tarik utama bagi para investor yang akan menanamkan modalnya di Jatim. Di sisi lain, tingkat daya saing Jatim berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta.
"Jika pertumbuhan ekonomi nasional tercatat impresif, maka Jawa Timur lebih impresif. Pertumbuhan investasi dan ekonomi ini sesungguhnya hasil sinergitas yang terbangun dari semua pihak," ungkap Khofifah.
Gairah investasi di Jatim terbukti dengan tingginya kinerja investasi yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II tahun 2022. Pada periode tersebut, realisasi investasi Jawa Timur meningkat mencapai 69,2% (y-o-y) . Realisasi investasi ini bahkan melampaui realisasi nasional sebesar 35,5% (y-o-y).
Kinerja investasi pada triwulan II ini terdiri dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat sebesar 198,1%. Sedangkan pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 34,1%.
Jatim menunjukkan pemulihan ekonomi yang cepat. Ini karena ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5,74% (YoY) pada triwulan kedua 2022 dengan kontribusi perekonomian terhadap Pulau Jawa sebesar 25,30% dan 14,30% terhadap provinsi lainnya di Indonesia.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, realisasi PMA tersebut paling tinggi berasal dari Amerika Serikat dengan share 43,8% atau senilai Rp4,94 triliun, kemudian RRT sebesar 19,2% dengan nilai Rp 2,16 triliun, Singapura 15,1% dengan nilai Rp 1,7 triliun, Jepang 9,7% dengan nilai Rp 1,1 triliun dan Samoa Barat 2,4% dengan nilai Rp 0,28 triliun.
Angka ini, sebut Khofifah, menunjukkan bahwa investasi di Jatim jauh lebih efisien dibanding rata-rata investasi di Indonesia
pada tahun 2021.
Khofifah menambahkan, bahwa kinerja investasi ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim. Sehingga, Jatim mampu melakukan upaya pemulihan ekonomi yang cepat. Pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Jatim bergerak positif sebesar 5,74%. Angka tersebut mampu memberi kontribusi perekonomian terhadap provinsi di Pulau Jawa sebesar 25,30% dan 14,30% terhadap 34 provinsi lainnya di Indonesia.
"Kami berharap upaya-upaya komprehensif yang telah dilakukan dapat meningkatkan kinerja investasi di Jawa Timur, yang selanjutnya dapat berimbas pula pada pemulihan ekonomi masyarakat Jawa Timur," tukasnya.
Orang nomor satu di Jatim tersebut optimis, dengan meningkatnya kinerja investasi akan selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama, memberikan dampak signifikan pada penurunan kemiskinan dan pengangguran di Jatim.
"Selain menunjukkan potensi Jatim sebagai primadona investasi, seyogyanya EJI 2022 ini akan memberikan tetesan kesejahteraan bagi masyarakat," sebutnya.
Selain itu, Khofifah menegaskan, investasi yang didukung dengan sinergitas yang baik antara berbagai perusahaan, lembaga, dan instansi akan memberikan penguatan bagi pertumbuhan ekonomi yang eksklusif di Bumi Majapahit. Hal ini juga dipandangnya dapat menekan laju inflasi di provinsi paling timur ujung Pulau Jawa ini.
"Lalu di sini ada juga daerah-daerah penghasil komoditas tertentu, sedangkan daerah lainnya ada yang kekurangan komoditas tersebut. Adanya investasi memungkinkan kita untuk mendukung hal ini dan pengendalian inflasi dapat kita lakukan bersama,” terangnya.
"Mari kita bangun konektivitas. Bagaimana dalam hal ini kerjasama antar instansi, perusahaan, dan daerah dapat kita bangun semaksimal mungkin," ajak Khofifah.
Di akhir sambutannya, Khofifah juga menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai pihak yang berkontribusi pada investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
"Strong partnership yang terbangun ini luar biasa. Baik dengan Pemprov dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, seluruh Bupati dan Walikota, serta instansi vertikal. Juga terima kasih kepada investor dalam dan luar negeri yang telah memercayakan investasinya di Bumi Majapahit," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada EJI 2022 digelar seminar dan pameran forum bisnis. Selain itu, juga diadakan kegiatan memberikan layanan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM Jawa Timur yang terbuka untuk masyarakat umum. NIB berfungsi bagaikan KTP bagi seorang pengusaha yang berarti, dengan adanya NIB maka sebuah usaha telah memiliki identitas yang jelas di pemerintahan. (dev/ns)