Jagoan Banyuwangi, Perkuat Bisnis Rintisan Anak Muda Banyuwangi

Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani -inkubasi untuk subsektor pertanian; Jagoan Digital (sub sektor TIK), dan Jagoan Bisnis untuk sub sektor lainnya.

Jagoan Banyuwangi, Perkuat Bisnis Rintisan Anak Muda Banyuwangi
Bupati Ipuk melihat produk peserta Jagoan Banyuwangi.

Banyuwangi, HB.net - Jagoan Banyuwangi, program inkubasi wirausaha anak-anak muda terus dihelat Bupati Ipuk Fiestiandani. Program ini mengajak anak-anak muda Banyuwangi yang tengah merintis usahanya untuk meningkatkan kualitas usahanya.

Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani -inkubasi untuk subsektor pertanian; Jagoan Digital (sub sektor TIK), dan Jagoan Bisnis untuk sub sektor lainnya.

Dalam program ini, bisnis yang tengah dirintis para peserta Jagoan Banyuwangi, dimatangkan dan dikurasi oleh sejumlah pakar sebagai mentor-mentor untuk bisa naik kelas.

“Setiap tahun kami gelar, dan terus kami perbaiki konsep-konsep inkubasi yang bermanfaat bagi usahawan muda ini. Seperti tahun ini, kami libatkan mereka yang tengah merintis usaha, bukan lagi yang masih ide bisnis. Kita berikan mentoring, lalu usaha mereka dikurasi dan dipantau terus oleh mentor agar bisa berkembang bisnisnya,” kata Bupati Ipuk, Selasa (11/09/204).

Salah satu usaha yang kemarin ditampilkan peserta adalah Cantika Leather yang memproduksi tas dan dompet berbahan dasar kulit asli. Produk kriya buatan UMKM ini memiliki kekhasan dengan tampilan yang kental filosofi budaya Indonesia. Seperti tas kulit yang dimodifikasi dengan kain tenun, dan banyak lainnya.

Keunikan karyanya tersebut membawa Dinar Laila, sang perintis usaha Cantika Leather, menjadi salah satu peserta terbaik dalam inkubasi Jagoan Bisnis. “Banyak hal baru yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan ini. Selain ilmu, saya juga mengenal banyak teman baru yang memiliki passion sama. Ini menjadi kesempatan bagi saya untuk memperluas jejaring,” ujarnya.

Peserta Jagoan Tani, Feri Anwar, juga mengungkap hal serupa. Dia mengaku mendapatkan banyak wawasan untuk pengembangan usahanya. “Mentornya benar-benar membantu. Apa kekurangan di bisnis kami diberikan saran dan solusi. Ini sangat mendukung kemajuan usaha kami,” ujar Feri.

Feri sendiri memiliki usaha di bidang pengolahan dan pemasaran produk perikanan. Seperti rambak dari kulit ikan salmon (salmon fish skin), sambal cumi, keripik cumi pedas, dan rambak kulit cumi. Ada juga produk camilan seperti keciput mini, cipiran manis, dan sale pisang. Produknya, kini sudah dipasarkan hampir di seluruh pusat oleh-oleh di wilayah Banyuwangi.

Program mencetak wirausahawan ini menyediakan hadiah uang untuk modal mengembangkan usaha senilai total Rp 75 juta. Selain hadiah uang, pemenang difasilitasi internship untuk pematangan program. Setelah itu dapat sertifikat BSSN yang bisa menambah portofolio yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi trainer atau saat memasuki ke dunia kerja. (guh/diy)