Jasa Tirta I Siap Kembangkan Bisnis SPAM dan PLTS
Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I Raymond Valiant Ruritan menyatakan, pihaknya siap mengembangkan bisnis sektor Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui klasterisasi BUMN.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I Raymond Valiant Ruritan menyatakan, pihaknya siap mengembangkan bisnis sektor Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui klasterisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Dengan adanya klasterisasi BUMN, maka akan memperkuat pengembangan bisnis PJT I yang selama ini telah dipersiapkan dengan matang. Terutama sektor SPAM yang telah digarap dan PLTS yang akan dibangun dengan memanfaatkan bendungan yang dikelola," kata Raymond, Senin (1/3).
Sebelumnya, program holding atau klasterisasi yang dilakukan Kementerian BUMN memasukkan dalam Klaster Danareksa. PJT I bersama puluhan BUMN lainnya masuk dalam kelompok Perusahaan scale up.
Kepastian holding ini nantinya akan dimintakan persetujuan langsung kepada Presiden Joko Widodo. Saat ini Kementerian BUMN bersama PT. Danareksa sebagai induk klaster sedang menyiapkan strategic bussiness plan-nya.
Raymond mengungkapkan, untuk pembangunan SPAM, PJT I telah menjalin kerja sama dengan pihak PDAM Lamongan di Jawa Timur. Seperti pengelolaan SPAM Brondong dengan kapasitas 50 liter per detik untuk 224 sambungan rumah dan 14 sambungan industri. SPAM Sekaran dengan kapasitas 85 liter per detik untuk 3.532 sambungan rumah. Selain itu, ada rencana pengembangan SPAM Karangbinangun 300 liter per detik dengan rencana konstruksi tahun 2021-2022 dengan layanan untuk empat kecamatan.
"Yang terbaru PJT I akan membangun SPAM dengan menggandeng Pemkot Malang dengan kapasitas awal 500 liter per detik," ujarnya.
Dari aspek energi, PJT I melalui anak perusahaannya selama ini telah menyuplai listrik melalui PLTM. Hal ini akan terus dikembangkan dengan menggunakan alternatif energi lain. Di antaranya dengan membangun PLTS menggunakan solar panel (energi tenaga matahari) yang ditempatkan di atas permukaan air waduk. Setidaknya ada potensi sebesar 350 MW yang dapat dibangkitkan dari hasil kajian kelayakan PLTS Wonogiri dan Sutami.
Raymond menjelaskan, pihaknya tertarik dengan pemasangan solar panel karena banyak manfaat. "Kita tidak perlu sewa lahan karena di atas waduk dan bisa mengurangi penguapan air atau water loss," ujarnya.
Solar panel itu, kata dia, diposisikan terapung dan bisa digeser. Menurutnya, pemasangan solar panel ini tidak akan mengganggu operasional perawatan waduk karena tidak menutupi seluruh permukaan waduk. "Jadi kalau banjir bisa digeser dan ditepikan sehingga tidak mendekati area spillway," tuturnya.
Dengan adanya holding dalam Klaster Danareksa, ia mengakui potensi pengembangan usaha semakin terbuka. Sebab, tergabungnya PJT I dalam klaster BUMN di bawah PT. Danareksa ini memungkinkan kami lebih berperan dalam menyelenggarakan pengusahaan SDA.
"Kami berikhtiar menjalankan penugasan yang diberikan negara untuk memberikan pelayanan berupa pengelolaan sumber daya air," katanya.
"Sinergi untuk pendanaan terkait pengusahaan air, seperti pembangunan PLTS terapung di permukaan waduk atau penyediaan air bersih dapat didorong melalui klasterisasi di bawah pembinaan PT. Danareksa. Semoga PT. Danareksa dapat memperkuat aspek pendanaan dari upaya semacam ini," ujarnya, menambahkan.(mid/rd)