Peringatu Hari Air Sedunia, Bupati Madiun Bersama Relawan Tanam 5.400 Bibit Produktif
Selain Bupati Madiun tambak juga dalam aksi tanam pohon itu personel TNI, Polri, Brimob, BPBD, aparatur sipil negara, Perum Jasa Tirta, relawan dan masyarakat antusias dan bentuk mitigasi bencana berbasis vegetasi.
Madiun, HB.net - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia Tahun 2022, Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro bersama Forkopimda Kabupaten Madiun dan relawan menanam beraneka ragam pohon di Desa Kare Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Sebanyak 8.000 bibit pohon yang ditanam terdiri durian, alpukat aligator, jeruk dan sengon.
Selain Bupati Madiun tambak juga dalam aksi tanam pohon itu personel TNI, Polri, Brimob, BPBD, aparatur sipil negara, Perum Jasa Tirta, relawan dan masyarakat antusias dan bentuk mitigasi bencana berbasis vegetasi.
Penanaman pohon ini, kata Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun, merupakan bentuk mitigasi bencana hidrometeorologi terutama banjir dan tanah longsor.
"Ketika kita sudah memahami , bencana terjadi disebabkan karena dua hal yaitu karena alam dan karena tangan manusia. Makanya kita tinggal menjalankan bagaimana pencegahannya," kata Kaji Mbing, Kamis (24/3/2022).
Kaji Mbing menegaskan, mitigasi sangat penting karena jika bencana alam terjadi maka kerugiannya akan berdampak pada sejumlah sektor mulai dari ekonomi, sosial kultural, infrastruktur, dan lainnya. Selain itu, reboisasi juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air tanah bagi masyarakat.
Banyak manfaat yang didapatkan dari penanaman pohon ini akan dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten, lalu tingkat kecamatan hingga tingkat desa dengan skala prioritas daerah rawan bencana.
"Kondisi hutan (sekarang), memang ada beberapa titik yang harus terus dilakukan penanaman. Kita tidak harus menunggu penanaman dari Perhutani tapi bagaimana kita mengerakkan masyarakat," ungkap Kaji Mbing.
Ditempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Zahrowi , mengatakan dalam reboisasi ini bibit yang digunakan adalah tanaman produktif buah-buahan. Penanaman pohon ini dilakukan di hulu-hulu sungai yang ada di Kabupaten Madiun terutama di lereng Gunung Wilis dan Gunung Pandan. Selain itu reboisasi juga dilakukan di daerah rawan bencana terutama banjir dan longsor berdasarkan peta rawan bencana BPBD Kabupaten Madiun.
"Kita pusatkan di Kecamatan Kare sebanyak 5.400 bibit, sisanya di wilayah hulu lain di Batok, Kecamatan Gemarang," lanjutnya.
Pemilihan jenis tanaman buah-buahan tersebut, menurut Zahrowi sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan warga sekitar dengan mengutamakan fungsinya sebagai penyimpan air.
"Selain pengamanan sumber mata air, pohon-pohon tersebut secara ekonomi juga bisa berbuah sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat," pungkasnya.(hend/ns)