Jelang Lebaran Ketupat, Penjual Janur Menjamur
Lebaran ketupat yang merupakan tradisi dari nenek moyang orang Madura tersebut biasa menyajikan hidangan wajib, yakni ketupat sejenis lontong yang dibungkus dari daun janur kelapa dan janur siwalan.
PAMEKASAN, HARIANBANGSA.net - Menjelang Lebaran Ketupat yang tepatnya sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 H, para pembuat dan penjual cangkang (orong) ketupat dan janur mulai menjamur. Mereka memenuhi pasar-pasar tradisional yang berada di Kabupaten Pamekasan.
Lebaran ketupat yang merupakan tradisi dari nenek moyang orang Madura tersebut biasa menyajikan hidangan wajib, yakni ketupat sejenis lontong yang dibungkus dari daun janur kelapa dan janur siwalan. Makanan khas ini dihidangkan pada Hari Raya Ketupat atau biasa disebut "Telasen Pettok" (lebaran hari ketujuh).
Seperti di Dusun Berek Laok, Desa Bangkes, Kecamatan Kabur, Kabupaten Pamekasan yang merupakan dusun penghasil cangkang ketupat. Di dusun ini, hampir seluruh warganya merupakan pengrajin cangkang ketupat, baik dari daun janur maupun siwalan saat menjelang lebaran ketupat.
Salah satunya adalah Holiluddin. Menurutnya, hampir semua warga Dusun Berek Laok, dari anak-anak sampai yang kakek-nenek semuanya membantu membuat cangkang ketupat.
"Biasanya 4 hari sebelum hari raya ketupat, semua warga mulai membuat ketupat untuk dijual di Pasar-pasar tradisional di Kota Pamekasan," ujar Holiloddin, Jumat (29/05/20)
Ia mengungkapkan, tiap harinya hampir 2.000 ketupat bisa dibuat dan siap dijual. Tapi ada yang dijual janurnya saja. Namun, bagi warga yang tak bisa membuat ketupat tak perlu khawatir. Cukup datang ke pasar-pasar tradisional. Di sana sudah banyak yang akan menjajakan cangkang ketupat, sehingga tinggal mengisi dengan beras dan dimasak.
Seperti halnya yang terjadi di pasar tradisional Kolpajung, Pasar Gurem, juga pasar yang lain di Pamekasan. Pedagang ketupat mulai berjejer memenuhi depan pasar tradisional untuk menjajakan ketupat dagangannya.
Para pedagang tersebut tidak hanya menjual cangkang ketupat yang sudah jadi, juga menjual janur yang masih muda untuk bahan membuat cangkang ketupat. Harga untuk satu ikat yang berisi 10 cangkang ketupat berkisar Rp 15 ribu - Rp 17 ribu.
Maimun, pedagang lainnya, mengatakan berjualan cangkang merupakan aktivitas musiman yang dilakoninya. Sebab sehari-harinya, ia bekerja sebagai buruh tani.
Sementara Yuyun, salah satu pembeli ketupat mengaku jika hidangan ketupat sudah menjadi tradisi saat Hari Raya Ketupat. "Kalau di Pamekasan itu lebarannya sampai hari ketujuh. Jadi masih banyak keluarga yang bersilaturahim dan sudah menjadi tradisi harus ada ketupat dan biasanya disajikan dengan opor ayam mas," pungkasnya. (err/ns)