Ketua KPU Banyuwangi, Bantah Isu Miring yang Beredar

Dian juga membantah kabar tentang dirinya yang diduga mabuk-mabukan dan menyuruh seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) berinisial BG untuk menjemput seorang wanita, petugas Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), ke hotel.

Ketua KPU Banyuwangi, Bantah Isu Miring yang Beredar

Banyuwangi, HB.net - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Dian Purnawan, akhirnya angkat bicara terkait isu miring yang belakangan ini menghantam kredibilitasnya. Dian dengan tegas membantah semua tuduhan perilaku amoral dan asusila yang diarahkan kepadanya.

"Saya tegaskan bahwa pemberitaan yang beredar itu tidak benar dan sama sekali tidak berdasar," ujar Dian dengan nada serius, Sabtu (28/09/2024).

Dian juga membantah kabar tentang dirinya yang diduga mabuk-mabukan dan menyuruh seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) berinisial BG untuk menjemput seorang wanita, petugas Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), ke hotel.

Menanggapi tuduhan tersebut, Dian menjelaskan, pada waktu yang disebutkan, ia sedang sibuk kegiatan gladi bersih pengundian dan penetapan nomor urut Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Kegiatan ini, bersama komisioner serta jajaran staf KPU Banyuwangi di El Royale Hotel hingga larut malam.

"Banyak saksi yang dapat memverifikasi keberadaan saya saat itu. Ini jelas menunjukkan ketidakbenaran tuduhan yang dihembuskan," tegasnya.

Selama ini ia tidak berdiam diri menghadapi isu negatif ini. Ia memilih untuk mengklarifikasi langsung kepada BG dan wanita PKD yang terlibat. "Mereka menegaskan bahwa tidak ada kejadian asusila seperti yang diberitakan," jelasnya.

Wanita PKD yang ditemui BG di pinggir jalan tidak pernah masuk ke mobil, apalagi ke hotel. "Mereka hanya sebatas komunikasi lewat WhatsApp dan pertemuan singkat di pinggir jalan dekat rumah si wanita," ujarnya.

Namun, pertemuan antara BG dan wanita tersebut telah digoreng menjadi isu negatif yang tidak terkendali. Terlebih lagi, mobil yang digunakan BG adalah milik Dian, yang mempercayakan BG untuk menyopiri mobilnya kala kegiatan padat.

"Setelah pertemuan itu, BG dimintai klarifikasi dan didesak pihak-pihak tertentu. BG akhirnya mencatut nama saya tanpa menyadari konsekuensinya. Kemudian berkembang menjadi isu miring," jelas Dian.

Isu miring yang menyerang pribadi Ketua KPU Banyuwangi membuat BG mengajukan pengunduran diri sebagai anggota PPS. "BG sudah meminta maaf dan menyatakan mundur sebagai anggota PPS," ungkap Dian.

BG dan perempuan petugas PKD tersebut telah mencapai kesepakatan damai. Tak lupa, Dian juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. "Atas nama Ketua KPU Banyuwangi, Saya memohon maaf atas kegaduhan yang dilakukan oleh anggota PPS tersebut," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai langkah selanjutnya terkait pemberitaan yang terkesan mencemarkan nama baiknya, Dian menjawab bahwa ia masih memilih untuk fokus pada kesuksesan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Banyuwangi yang telah memasuki masa kampanye. (guh/diy)