Ketua KPU Banyuwangi Tekankan Persatuan Meski Beda Pilihan

Ketua KPU Banyuwangi, Dian Purnawan, membuka debat kedua bertemakan "Menyelesaikan Persoalan Daerah dan Meningkatkan Pelayanan Masyarakat" dengan pesan persatuan yang kuat.

Ketua KPU Banyuwangi Tekankan Persatuan Meski Beda Pilihan
Suasana debat Kedua pilkada Banyuwangi.

Banyuwangi, HB.net  - Momentum Hari Pahlawan menjadi latar istimewa debat publik kedua Pilkada Banyuwangi yang menghadirkan pertarungan gagasan dua pasangan calon pemimpin daerah untuk lima tahun ke depan, Minggu (10/11/2024).

Ketua KPU Banyuwangi, Dian Purnawan, membuka debat kedua bertemakan "Menyelesaikan Persoalan Daerah dan Meningkatkan Pelayanan Masyarakat" dengan pesan persatuan yang kuat.

"Kita berada 17 hari menjelang pemungutan suara Pilkada 2024. Harapannya, apapun perbedaan-perbedaan pilihan tidak menjadikan kita terpecah belah," tegasnya.

Momentum Hari Pahlawan juga dimanfaatkan Dian untuk mengajak hadirin mengenang jasa para pejuang. "Selamat Hari Pahlawan bagi mereka yang telah mempertaruhkan jiwa raga untuk bangsa ini, juga bagi pahlawan-pahlawan demokrasi yang telah sukses menyelenggarakan pemilu dan pilkada sebelumnya," ucapnya.

Dalam paparannya, pasangan petahana Ipuk Fiestiandani (Nomor Urut 1) menekankan keberhasilan kepemimpinannya selama 3,5 tahun terakhir. "Alhamdulillah, meski dalam situasi tidak mudah, berkat gotong royong, Banyuwangi bangkit dan menghadirkan perubahan nyata," ujarnya.

Ipuk memaparkan program prioritasnya: "Komitmen kami adalah pemerataan pembangunan dari pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan infrastruktur. Sektor ekonomi kerakyatan akan terus kita dorong untuk memberi peluang lebih besar bagi semua," katanya.

Calon Wakil Bupati Mujiono menambahkan tentang pembangunan infrastruktur strategis. "Saat ini kita berada di jalur progresif dengan pembangunan jalan tol dan JLS (Jalur Lintas Selatan) yang menghubungkan Jember-Banyuwangi. Ini akan membawa lompatan ekonomi signifikan," jelasnya.

Pasangan penantang KH Ali Makki Zaini (Cabup Nomor Urut 2) membawa konsep pembangunan berkelanjutan. "Pembangunan tidak boleh hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tapi harus memperhatikan sisi sosial dan ekologi sesuai pilar SDGs (Sustainable Development Goals)" tegasnya.

Gus Ali Makki menekankan pentingnya penguatan birokrasi dan pelibatan masyarakat. "Dibutuhkan birokrasi yang kuat, bahagia, dan riang gembira dalam meningkatkan pelayanan. Suara perempuan, anak-anak, kelompok disabilitas, dan kaum profesional harus dilibatkan dengan prinsip no one left behind," paparnya. (guh/diy)