Pelajar SMP Hilang Usai Bermedsos dengan Pria
Kembali terjadi laporan anak hilang dan diduga karena terpengaruh oleh media sosial.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kembali terjadi laporan anak hilang dan diduga karena terpengaruh oleh media social. Kejadian anak hilang tersebut dilaporkan ke Polsek Kenjeran. Kasus ini dilaporkan ke polisi pada Rabu (27/11) lalu. Pelapor adalah pasangan suami istri (pasutri) Iwan dan Rosmayani warga Jalan Bogorami Makam, Surabaya.
Pasutri melaporkan bahwa anak putri nomor tiga bernama Zahwa (ZRA), telah menghilang sejak Sabtu (23/11) pukul 23.00 WIB. Diketahui Zahwa tidak pulang setelah berpamitan keluar malam mingguan.
Iwan, ayah Zahwa saat dikonfirmasi menceritakan bahwa dirinya sudah lost contact dengan putrinya sejak Sabtu pukul 23.00 WIB. “Jadi pada pukul 19.00 WIB minta uang Rp 10.000 dan berpamitan akan keluar dengan teman-temannya. Saya kira putri saya cangkruk di warung kopi seperti biasanya dengan teman temannya,” ujarnya, Senin (2/12).
Iwan juga menceritakan setelah berpamitan keluar rumah, pukul 23.00 WIB, ibunya Rosmayani mencoba menghubungi putrinya. Namun HP sudah tidak aktif. Kemudian sang ayah menghampiri warkop yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
“Jadi setelah istri cerita ke saya bahwa putri saya belum pulang dan HP-nya off, lantas saya mencari ke warkop tempat nongkrongnya putri saya. Di situ ada temannya cerita bahwa putri saya sempat digonceng pria mengunakan motor matic namun mereka tidak kenal,” tambah Iwan.
Dari laporan kehilangan seorang pelajar SMP Triguna Bakti kelas 7 tersebut telah dibenarkan oleh Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andriastanto. Melalui Kanit Reskrim Polsek Kenjeran Ipda Radix Pamungkas memberikan keterangan. “Kedua orang tua anak gadis yang hilang telah melaporkan ke kami. Dan masih kita lakukan penyelidikan tentang siapa saja teman korban,” ujar Radix, Senin (2/12).
Radix juga menambahkan bahwa beberapa komunikasi media sosial mulai dari Instagram dan Facebook atas nama korban juga telah didalami. “Kita masih melakukan penyelidikan terkait korban ini kerap berkomunikasi di media sosial dengan siapa. Dari situ dasar kita melakukan pencarian. Memang ada satu pria yang kerap berkomunikasi dengan korban namun masih belum bisa menjadi tertuduh,” tutup Radix.(yan/rd)