Ketua Umum jadi Menteri Agama, Ansor Surabaya: Menteri Keren
Pelantikan pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini paling banyak menyedot perhatian publik. Pasalnya, nyaris tidak ada yang memprediksi Panglima Tertinggi Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) itu masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
SURABAYA, HARIANBANGSA.NET - Hari ini Presiden Joko Widodo resmi melantik sejumlah Menteri, Wakil Menteri serta pejabat setingkat menteri di istana negara. Salah satunya Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama RI.
Pelantikan pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini paling banyak menyedot perhatian publik. Pasalnya, nyaris tidak ada yang memprediksi Panglima Tertinggi Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) itu masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Terlebih untuk posisi strategis seperti Menteri Agama. Hal ini berbeda dengan Tri Rismaharini yang sejak awal sudah diprediksi menjadi Menteri Sosial RI.
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya, Muhammad Faridz Afif mengomentari keputusan Presiden Jokowi memilih Gus Yaqut. Menurutnya itu adalah langkah yang tepat. Hal itu tersirat dari pernyataan pertama Gus Yaqut, kalau ia adalah menteri semua agama, bukan menteri agama Islam.
"Gus Yaqut itu menteri keren. Dia sudah adil sejak awal. Statement pertamanya ia adalah menteri semua agama, bukan menteri agama Islam. Sebab negara ini dibangun oleh seluruh agama, bukan hanya satu agama saja, sehingga tidak boleh ada pihak yang merasa paling berjasa di republik ini. Itu statemen keren," tutur Afif, Rabu (23/12/2020).
Afif melanjutkan, selama memimpin GP Ansor, Gus Yaqut adalah sosok yang demokratis. Beliau tidak pernah memaksakan kehendak meskipun punya kuasa. Semua diselesaikan dengan dialog dan duduk bersama.
Afif menambahkan, Gus Yaqut juga sosok yang egaliter karena itu tidak ada jarak antara beliau sebagai Ketua Umum dengan pengurus dan kader di bawah. Sekalipun ia memiliki posisi strategis di parlemen sebagai pimpinan Komisi II DPR RI.
"Makanya di Ansor ini guyub, kalau pun ada gesekan tidak lama. Karena Ketua Umumnya bisa merangkul dan bisa berdialog. Istilah kami, bisa diajak ngopi dan rokokan," imbuh alumni pasca sarjana Unair ini.
Afif yakin ke depan Gus Yaqut bisa membawa kesejukkan dengan mengayomi semua agama yang ada di negara ini. Beliau sudah mengeluarkan pernyataan tegas untuk menjadikan agama sebagai inspirasi nilai-nilai kebaikan. Karena itu Kementerian Agama punya kewajiban menjamin kehidupan beragama dan bernegara bagi setiap umat beragama sesuai UU yang berlaku.
Dalam pernyataannya juga, Gus Yaqut mengatakan tak ingin agama dijadikan alat politik untuk menentang pemerintah, untuk merebut kekuasaan atau tujuan-tujuan yang lain. Beliau ingin menjadikan agama sebagai inspirasi nilai-nilai kebaikan bukan aspirasi politik."Beliau telah meletakkan fungsi Kementerian Agama sesuai relnya. Karena itu, kami rela dan ikhlas mewaqafkan Gus Yaqut untuk bangsa ini. Tentu akan kami support terus kiprahnya," pungkas Afif. (mdr/ns)