Kunker ke Saluran Irigasi Yang Ditutup Pengembang, Komisi III Upayakan Ada Solusi

Ia menghendaki ada solusi menyenangkan diantara kedua pihak.

Kunker ke Saluran Irigasi Yang Ditutup Pengembang, Komisi III Upayakan Ada Solusi
Komisi III berbicara dengan pengambang dan petani.

Situbondo, HB.net - Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Situbondo ke saluran irigasi ditutup oleh Pengambang perumahan di Kelurahan Mimbaan, Terlaksana pada Kamis (23/1/2025). Dalam kunker ini, Komisi III mengupayakan win-win solution antara pengembanh dan petani terdampak.

"Saluran irigasi yang ditutup akan dibahas bersama," kata Sekretaris Komisi III, Arifin.  Ia menyayangkan pihak pengembang tidak ada pembahasan dengan petani sebelum proyek di laksanakan. Ia mengatakan jika pengembang cereboh.

Ia menghendaki ada solusi menyenangkan diantara kedua pihak.

Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Haritrianto mengatakan, saluran irigasi yang ditutup itu adalah saluran tersier. "itu bukan drainase, tetapi merupa quarter, lebar bangunan plengsengan yaitu dalamnya saja 80 cm," ungkapnya.

Hari bersikukuh bahwa saluran tersier itu milik pemerintah, yang harus dikembalikan seperti sediakala. "Pengembang harus memperbaiki saluran irigasi itu. Sebentar lagi petani terdampak akan mengairi sawah karena sudah mulai menanam," jelasnya.

Ia mempertanyakan mengapa saluran irigasi ini tidak masuk peta lahan dalam sertifukat. "Proses pembuatan sertifikatnya yang dipertanyakan, Tidak melibatkan instansi terkait, seperti berbatasan dengan tanah Negara,” terangnya.

Ia menyinggung juga bahwa pihak pengembang tidak meniliki izin prinsip , izin pemanfaatan ruang untuk membangun perumahan. "Pengembang baru bikin siteplan, kalau status perubahan tanah basah ke tanah darat dari agraria sudah, berdasarkan surat infornasi tata ruang. Ini bukan izin membangun perumahan,” ungkapnya .

Sementara itu, Pihak Pengemban PT Digdaya Parapena, Bambang Gatot Adiwibowo berkata pihaknya akan mengikuti jika ada pertemuan bersama untuk mencari solusi. “Saya ikuti," singkatnya. (sbi/diy)