Lanal dan Kodim 0825 Banyuwangi, Gagalkan Penyelundupan Imigran asal Pakistan Tujuan Australia
Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut Hafidz mengatakan, operasi penangkapan berawal dari patroli rutin RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) TNI AL yang mendeteksi kapal mencurigakan tanpa lampu navigasi di koordinat 8°03'02.3"S 114°28'01.2"E sekitar pukul 23.40 WIB yang bergerak ke barat menuju daratan Banyuwangi.
Banyuwangi, HB.net - Tim gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) dan Kodim 0825 Banyuwangi berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 16 warga negara Pakistan yang hendak menuju Australia melalui perairan Selat Bali, Jumat (08/11/2024) malam.
Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut Hafidz mengatakan, operasi penangkapan berawal dari patroli rutin RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) TNI AL yang mendeteksi kapal mencurigakan tanpa lampu navigasi di koordinat 8°03'02.3"S 114°28'01.2"E sekitar pukul 23.40 WIB yang bergerak ke barat menuju daratan Banyuwangi.
"Tim kami mencurigai sebuah kapal yang berlayar tanpa lampu navigasi. Tim kemudian mengikuti kapal tersebut hingga berhenti di perairan sekitar Mercusuar Bangsring," ujar Letkol Laut Hafidz saat pres conference di markas Lanal Banyuwangi, Sabtu (09/11/2024).
Atas kecurigaan tersebut, tim patroli laut menghubungi pangkalan untuk melaksanakan penyelidikan di daratan. Dua anggota Lanal yang ditugaskan mendapati tiga mobil dengan belasan orang asing di dalamnya. Hingga akhirnya Lanal Banyuwangi meminta bantuan Kodim 0825 Banyuwangi untuk menerjunkan personilnya guna melakukan penyergapan.
"Hasilnya, tim gabungan berhasil mengamankan 16 orang WNA asal Pakistan, 1 WNA Asal Malaysia dan 2 Orang Wanita asal Aceh yang diduga berperan sebagai agen imigran gelap," ungkapnya yang menekankan operasi ini semata-mata demi menjaga kondusifitas wilayah.
Tim gabungan juga mengamankan satu kapal tanpa awak bernama KMN Permata 86 berukuran 14 GT. Di dalam kapal ditemukan berbagai barang bukti termasuk GPS tracker, dokumen kapal, makanan, dan 2.000 liter bahan bakar. Tiga mobil yang mengangkut para imigran berikut sejumlah paspor dan Hp yang terdapat aplikasi track tujuan Pulau Christmas Australia, juga diamankan.
"Berdasarkan bukti yang ada, mereka diduga kuat hendak menuju ke Pulau Christmas Australia," ujarnya.
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo, operasi yang bersifat rahasia ini dilakukan secara spontan namun terkoordinasi dengan baik. Meski awalnya hanya melibatkan dua personel Lanal, dengan permintaan bantuan yang cepat, unit Intel Kodim 0825 Banyuwangi dikerahkan untuk mendukung keberhasilan operasi.
"Ini kegiatan sinergi yang cukup singkat. Meski begitu, Alhamdulillah semua bisa tertangani dengan cepat, kecuali dua pengemudi mobil yang berasal dari Indonesia berhasil kabur," tambah Letkol Arh Joko Sukoyo.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega mengatakan, atas kasus ini pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kami akan berkoordinasi dengan Lanal dan Kodim 0825 Banyuwangi untuk melaksanakan pengembangan. Apakah ada jaringan penyelundup (imigran gelap) yang ada di Banyuwangi khususnya, ataupun dari luar Banyuwangi," kata Kompol Andrew Vega.
Sedangkan dari pihak keimigrasian Jember akan melaksanakan penyelidikan lebih mendalam untuk mengetahui modus dan tujuan yang sebenarnya para imigran. Mengingat keterangan para imigran yang berbeda dan berubah-ubah. (guh/diy)