Lantik 16 Pejabat Eselon II, Gubernur Minta Langsung Tancap Gas
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah berpesan, agar mereka langsung tancap gas dalam bekerja, demi memajukan Jawa Timur.
Surabaya, HB.net - Sebanyak 16 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Wakil Direktur Rumah Sakit, dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (15/9/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah berpesan, agar mereka langsung tancap gas dalam bekerja, demi memajukan Jawa Timur.
"Kita semua hadir tentu ingin memberikan semangat, ingin memberikan dukungan mereka yang baru saja dilantik dan mengucapkan sumpah jabatan, mudah-mudahan semuanya dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan semua dalam keadaan sehat selamat dan sukses," kata Khofifah
Pelantikan para pejabat eselon II ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 821.2/3583/204/2021 Tentang Pengangkatan Dalam Jabatan.
Khofifah menambahkan pada kegiatan ini, sebenarnya ada 16 pejabat yang dilantik. Namun, jumlahnya menjadi 17 karena Kepala BPBD Jatim Budi Santoso ikut dilantik. Sebelumnya, Budi tak ikut pelantikan pada beberapa waktu lalu karena sedang isolasi mandiri.
Khofifah mengatakan 16 pejabat yang dilantik ini merupakan eselon 3 yang lolos open bidding atau seleksi terbuka. Mereka menduduki jabatan Kepala Dinas di beberapa OPD yang sempat kosong dan diisi Pelaksana tugas (Plt). Kini, para pejabat menempati posisi sebagai eselon 2A hingga 2B.
"Posisi sekarang adalah posisi sebagai policy maker. Tanggung jawabnya juga berbeda ketika di eselon 3 dan eselon 2," imbuh Khofifah.
Di kesempatan ini, Khofifah ingin sebelum Surat Perintah Melaksanakan Tugas atau SPMT turun, para pejabat bisa mendapatkan wawasan baru yang lebih komprehensif tentang tugas dan tanggungjawab ketika menjadi eselon 2.
Untuk itu, Khofifah ingin mengundang sejumlah narasumber dari BPK, BPKP hingga KPK untuk memberikan wawasan terkait akuntabilitas kinerja hingga keuangan.
"Semua akan memberikan referensi kepada kita semua untuk menjaga kehati-hatian, tetapi tetap CETTAR. Pada posisi seperti ini narasumber dari KPK, BPK, BPKP menjadi penting demi akuntabilitas kinerja," lanjutnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga meminta para kepala OPD menyiapkan super tim. Hal ini agar kinerjanya lebih optimal.
"Saya ingin saudara-saudara bisa menyiapkan super tim. Tentu kepala dinas atau Kepala Biro membutuhkan sekretaris dinas dan sebagainya tugas dan fungsi saudara sesuai tupoksinya," pesan Khofifah.
"Proses ini akan menjadi bagian dari tapakan kita semua untuk bersama bergandengan tangan memajukan provinsi Jatim menjadi provinsi terdepan di Indonesia. Ini bukan utopis, bukan sesuatu yang bombastis. Bahwa ini adalah sesuatu yang Insya Allah dengan kompetensi kita semua, ikhtiar kita semua, kerja keras kita semua Insyaallah bisa kita wujudkan," pungkasnya.
Sedangkan 16 nama hasil open bidding yakni Dr Erwin Astha Triyono dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Ir Indyah Aryani sebagai Kepala Dinas Peternakan, Dr Muhammad Isa Anshori sebagai Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Eddy Tambeng Widjaja sebagai Kepala PU Bina Marga, R Heru Wahono Santoso sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Imam Hidayat sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jatim di Jember, Eddy Supriyanto sebagai Kepala Bakorwil Madiun, Ir Budi Sarwoto Kepala Bakorwil Malang.
Kemudian Ir Sigit Panoentoen sebagai Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekdaprov Jatim, Moh Ali Kuncoro sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekdaprov Jatim, Dr Ramliyanto sebagai Kepala Biro Organisasi Sekdaprov Jatim, dan Endy Alim Abdi Nusa sebagai Kepala Biro Pengadaan/Jasa Sekdaprov Jatim.
Selanjutnya, ada Iwan sebagai Kepala Biro Perekonomian Sekdaprov Jatim, dr Widodo Budi Prasetyo sebagai Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSUD Dr Saiful Anwar, dr Abdul Rohim sebagai Wakil Direktur Penunjang Pendidikan dan Penelitian RSUD Dr Soetomo, dan dr Muhammad Rizal sebagai Direktur RSUD Karsa Husada Batu.(dev/ns)