Mahasiswa Unmuh Malang Dampingi Warga Lamongan, Buat Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan

"Kita melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan alat tangkap ikan yang dikenal dengan nama "Jarang" karena dinilai cukup produktif dan ramah lingkungan,"ujar  Bravicha Bunga Fitriana

Mahasiswa Unmuh Malang Dampingi Warga Lamongan, Buat Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan
Mahasiswa Unmuh Malang foto bersama menunjukkan produksi steak daun kelor dan alat tangkap ikan "Jarang".

Lamongan, HB.net – Sejumlah Mahasiswa Universitas Muhamadiyah(Unmuh) Malang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa(PMM) pengganti Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Dusun Ngareng Desa Kudikan Kecamatan Sekaran Lamongan.

Lima Mahasiswa  terdiri dari Bravicha Bunga Fitriana,Abdul Rohim,Doni Putra, Muh Yusuf, Muh Hasbi Akbar melakukan pendampingan kepada masyarakat setempat untuk membuat alat tangkap ikan tradisional, karena alat tersebut cukup ampuh dan ramah lingkungan.

"Kita melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan alat tangkap ikan yang dikenal dengan nama "Jarang" karena dinilai cukup produktif dan ramah lingkungan,"ujar  Bravicha Bunga Fitriana,Mahasiswa semester Tujuh dari Fakultas Hukum Unmuh, Selasa(12/1)pagi.

Menurut Bunga, panggilan Bravicha Bunga Fitriana selama sebulan, dia bersama empat rekanya jurusan teknik, selain mendampingi masyarakat pedesaan agar tetap produktif dengan membuat alat tangkap ikan juga memberikan pelatihan dengan membuat steak daun kelor sebagai kegiatan rumahan yang mampu memberikan tambahan pendapatan warga setempat.

"Masyarakat sangat antusias menerima pelatihan dari Mahasiswa KKN Unmuh Malang. Saya berharap ilmu yang sudah bisa dipraktekkan tersebut tetap bisa berkelanjutan,sehingga bisa membantu perekonomian keluarganya,"ujar Bunga.

Dikatakan Bunga, alat tangkap ikan produksi warga dusun Ngareng Desa Kudikan Kecamatan Sekaran tersebut dijual dengan harga Rp 35-50 Ribu/buah.

"Meski kini sudah mulai ditinggalkan masyarakat,tetapi alat tangkap ikan tradisional tersebut masih diminati masyarakat. Pembelinya banyak dari Bojonegoro dan Tuban,karena cukup efektif dan mendapat tangkapan lebih banyak dibanding dengan menggunakan alat lain berupa pancing,"terangnya.

Tidak hanya itu, kata Bunga mahasiswa juga melakukan sosialisasi hukum dan IT di sejumlah sekolah yang ada di pedesaan tersebut. Selain itu juga sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan ditengah pandemi Covid 19  yang belum diketahui kapan hilangnya.

"Kini zamanya digitalisasi, sehingga sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya teknologi,khususnya para pelajar, dan anak-anak di Pedesaan "ujarnya

Ditambahkanya, Dosen Pembimbing, Zamzami Septipora sangat mendukung dan meminta  mahasiswa selalu pro aktif dan tetap mengutamakan kesehatan serta menjalankan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas dengan masyarakat.

“Selain pendampingan juga sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan ditengah pandemi covid-19 dengan membawa vitamin dan obat-obatan yang diperlukan  selama berada di lokasi pengabdian masyarakat, "pungkasnya. (qom/ns)