Menikmati Nasi Aron Khas Tengger Bersama YR15CI Surabaya
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas komunitas motor seperti touring dan kegiatan yang bersifat tatap muka harus ditiadakan. Kini setelah memasuki era new normal, komunitas YR15CI Surabaya kembali menggelar touring perdana menuju Bromo. Selain melepas rindu, kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan kembali loyalitas dan kekompakan tim.
Konseptor acara serta panitia touring dari YR15CI Surabaya yang tergabung dalam Bold Riders Irwan Sid mengatakan, touring menuju Bromo ini ditempuh selama 30 jam PP (pulang pergi). Sebanyak 30 riders yang mengikuti kegiatan ini juga menikmati berbagai cerita positif selama dalam perjalanan.
Salah satu yang tak bisa dilupakan Irwan dan rekan-rekannya dalam touring ini adalah kenikmatan menyantap nasi Aron khas suku Tengger, Bromo. Nasi aron ini terbuat dari jagung putih yang dihaluskan. Kemudian, dibentuk balok lalu ditanak atau dikukus.
Sebagai pendamping nasi Aron, ada sayur daun ranti. Ini adalah sayuran khas Bromo yang dimasak dengan cara direbus. Sebagai lauknya, ada ikan klotok, semacam ikan tongkol yang diasinkan dan digoreng kering. Kuliner untuk anak-anak motor yang berkunjung ke Tengger ini makin maknyus karena disajikan dengan sayur asam ditambah sambal khas Bromo, yang menggunakan bahan utama cabai khas Tengger yang bentuknya seperti paprika.
"Bahagia banget bisa menikmati makanan yang luar biasa bersama teman-teman YR15CI. Apalagi ini moment pertama kali sejak pandemi terjadi awal Maret lalu," kata Irwan ketika menceritakan pengalamannya, Rabu (21/10).
Selain nasi Aron, suku Tengger memiliki banyak keragaman kuliner. Beberapa kuliner lokal etnis Tengger berdasarkan klasifikasi makanan pokok, hidangan sayuran, lauk-pauk, kondimen, jajanan (snack), dan minuman ada sekitar 105 jenis masakan. Terdiri atas 5 jenis makanan pokok, 29 jenis hidangan sayuran, 14 jenis lauk-pauk, 14 jenis kondimen (sambal), 37 jajanan, 2 sepinggan, dan 4 minuman.
Sebelum touring ke Bromo, komunitas YR15CI menggeber motornya ke Bali dan Surabaya di tahun 2019 lalu. Dua even itu merupakan touring wajib yang harus diikuti seluruh anggota.
"Touring adalah salah satu cara untuk memperkuat kekompakan dan persaudaraan. Karena itulah tiap tahun kami menggelar touring wajib seperti halnya ke Tengger, Bromo ini," ujar Irwan.
Salah satu petinggi komunitas Bold Riders Surabaya Reinanda Yusman didampingi Bimanda Yuswandono menilai touring bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan berbagai keindahan dan keunikan suatu daerah. Seperti halnya yang dilakukan YR15CI Surabaya yang mengeksplore berbagai keunikan suku Tengger, termasuk makanan khasnya.
"Komunitas Bold Riders akan terus menjadi bagian dari kampanye kebangkitan dari pandemi COVID-19. Salut buat teman-teman YR15CI yang tetap konsisten mengaspal dengan berbagai cerita uniknya. Salam sehat," kata Reinanda.(rd)