MPLS Serentak SMA/SMK/SLB Jatim, Gubernur Khofifah: Tak Boleh Ada Kekerasan dan Perundungan
“Ada sebanyak 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak kali ini. Selain yang ikut MPLS hari ini, ada juga sebanyak 1.100 sekolah yang pelaksanaannya tidak serentak. "
Surabaya, HB.net - Sebanyak 3.395 sekolah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMA/SMK/SLB Negeri/Swasta yang diselenggarakan serentak oleh Pemprov Jatim. di SMKN 5 Surabaya, Senin (18/7).
“Ada sebanyak 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak kali ini. Selain yang ikut MPLS hari ini, ada juga sebanyak 1.100 sekolah yang pelaksanaannya tidak serentak. Ada yang mendahului ada juga yang belum,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut, dalam MPLS ini juga dilakukan Ikrar Pelajar Anti Kekerasan dan Anti Perundungan. Hal ini dikatakannya sangat penting untuk memastikan bahwa MPLS dilakukan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.
“Ikrar yang diucapkan oleh Peserta MPLS tadi juga mengikat para siswa senior, mentor maupun guru. Artinya tidak ada kekerasan yang ditolerir baik yang dilakukan oleh senior, mentor maupun guru,” kata Gubernur Khofifah.
Khofifah menekankan, lewat MPLS yang menyenangkan, maka siswa bisa merasa dan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman sebagai taman pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, para siswa bisa menimba ilmu dan membentuk karakter dengan baik dan menyenangkan.
Selain itu, Khofifah juga meminta para guru untuk mendidik siswa dengan kesantunan. Sebab, para siswa yang mengikuti MPLS kali ini kelak akan menjadi pemimpin negeri pada saat Indonesia Emas 2045.
“Penguatan karakter dibutuhkan agar siswa taat pada Allah , Tuhan Yang Maha Kuasa , taat kepada orang tua dan taat kepada guru. Bahkan Rosulullah juga bersabda, bukan umatku kalau yang muda tidak menghormati yang tua, dan yang tua tidak menyayangi yang muda. Saya ingin siswa junior menghormati seniornya dan guru-gurunya, serta siswa senior menyayangi juniornya, semua hidup penuh kasih sayang, anti kekerasan dan perundungan,” katanya.
Melalui sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, Gubernur Khofifah berharap para peserta didik bisa mendapatkan ilmu yang manfaat dan pembentukan karakter yang baik bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga mereka akan mampu mengisi peran-peran penting pada saat Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan ada beberapa sekolah yang sudah lebih dulu melaksanakan MPLS, ada juga yang belum.
“Terutama sekolah swasta. Ada yang masih proses menerima peserta didik baru sehingga hari ini belum melaksanakan MPLS. Ada juga yang penerimaannya sudah lebih dulu dan melaksanakan MPLS lebih dulu,” jelasnya.
Aries menambahkan sebagai sarana kontrol pelaksanaan MPLS, setiap sekolah diharuskan melaporkan kegiatan MPLS setiap harinya kepada Cabang Dinas di setiap kabupaten/kota.
“Jadi apapun hasilnya, sekolah harus mengupdate setiap hari, melaporkan melalui cabang dinas kita di tiap kabupaten/kota. Bila ada pelanggaran (terjadi kekerasan dan perundungan) akan kita tindak sekolahnya,” tegas Aries.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Jatim Berhasil meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai MPLS dengan peserta sekolah terbanyak. Berdasarkan Surat Keputusan dari Muri Nomor 11.070/R.MURI/7/2023, Pemprov Jatim menjadi pemecah rekor sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara MPLS Jenjang SMA, SMK, dan SLB serentak dengan peserta sekolah terbanyak.Piagam Penghargaan MURI diserahkan langsung oleh Representatif MURI Sri Widayati kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim Aries Agung Paewai dalam apel pembukaan MPLS jenjang SMA/SMK/SLB serentak di SMKN 5 Surabaya. (dev/ns)