Pameran Lukisan Lesbumi Jatim Pajang Puluhan Karya
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Jatim menggelar pameran lukisan di Pendapa Kantor Disporapar Sidoarjo, pada 18-28 Maret 2022.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Jatim menggelar pameran lukisan di Pendapa Kantor Disporapar Sidoarjo, pada 18-28 Maret 2022. Pameran lukisan yang bertema Merawat Jagad, Membangun Peradaban ini, memajang sebanyak 44 karya lukisan dari 22 pelukis dari berbagai kota-kabupaten di Jatim.
"Pelukisnya dari berbagai daerah di Jatim. Ada dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Batu, Mojokerto, Jombang hingga Pasuruan," cetus Ketua Lesbumi Jatim Nonot Sukrasmono, di sela pembukaan pameran lukisan, Jumat (18/3) malam.
Menurut Nonot, Festival Seni Santri 2022 dan Pameran Lukisan ini digelar dalam rangka Harlah ke-99 NU dan Harlah ke-60 Lesbumi. Dia menyebut event ini sengaja digelar di Sidoarjo karena Sidoarjo sarat dengan seni budaya. Di antaranya dikenal sebagai Kota Panji.
Pameran lukisan ini resmi dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Mustain Baladan, didampingi Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin. Selain pameran lukisan, Mustain Baladan yang mewakili bupati Muhdlor, juga membuka Festival Seni Santri 2022 di Alun-alun Sidoarjo.
Festival Santri 2022 simbolis dibuka dengan membagikan tumpeng apem setinggi 175 sentimeter, terdiri dari 500 kue apem, ke pengunjung festival. "Festival semacam ini diharapkan mampu mengangkat nilai budaya, mengingat masyarakat Sidoarjo yang penuh dengan keanekaragaman dan local wisdom," kata Mustain Baladan.
Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin mengatakan, yang diurus NU itu bukan hanya tahlil, Yasinan maupun ziarah kubur. Namun yang diurus NU itu bermacam-macam. Ada ekonomi, kesejahteraan, sosial, kesehatan dan urusan fakir miskin. "Dan yang paling tidak disangka orang, ternyata NU juga ngurusi berbagai macam seni yang dimiliki Indonesia," ungkap Zainal Abidin.
M Riyanto, pelukis asal Gresik menyatakan, salah satu karyanya yang dipajang di pameran ini berjudul Mi'rojul Mukminin. "Lukisan ini bercerita tentang perintah salat yang diterima Nabi Muhammad SAW saat Miroj, dimana (perintah) salat itu dari 50 waktu, dijadikan 5 (waktu)," jelas Riyanto. (sta/rd)