Pembangunan Pasar Sidorejo Diharapkan Makin Memudahkan Pemasaran Produk Pertanian Kabupaten Blitar
Menurut Mak Rini, panggilan akrab Rini Syarifah, pembangunan saat ini adalah pengembangan pasar sebelumnya.
Blitar, HB.net - Pemerintah Kabupaten Blitar meresmian Pasar Patok, Sidorejo Kecamatan Ponggok beberapa waktu lalu. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik KementerianPerdagangan RI serta Bupati Blitar, Rini Syarifah.
Menurut Mak Rini, panggilan akrab Rini Syarifah, pembangunan saat ini adalah pengembangan pasar sebelumnya. Dimana difungsikan sebagai tempat transaksi jual beli pedagang grosir hasil pertanian dan perkebunan. Pasar ini berdiri sejak 1987 dan belum pernah direvitalisasi sama sekali.
"Alhamdulillah tahun ini pembangunan pasar dapat selesai sehingga manfaatnya akan lebih banyak. Harapannya bisa meningkatkan PAD karena hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Blitar, yang sebelumnya dikirim ke Pasar Grosir Ngronggo dan Pare Kabupaten Kediri bisa berputar hanya di Pasar Patok," kata Mak Rini.
Rini juga berharap dengan pembangunan pasar Sidorejo ini pemasaran produk pertanian asal Kabupaten Blitar semakin mudah. Apalagi Kabupaten Blitar menjadi sentra berbagai produk pertanian unggulan. Diantaranya nanas, rambutan, durian serta berbagai produk pertanian lainya.
Perlu diketahui, pasar Sidorejo memang salah satu pasar di Kabupaten Blitar yang banyak menjual produk pertanian dan perkebunan. Berbagai macam buah buahan dijual dipasar ini. Berbagai produk buah buahan yang dijual merupakan produk unggulan yang menjadi idola konsumen dari berbagai daerah. Seperti rambutan asal Kabupaten Blitar yang dikenal memiliki kualitas sangat baik.
Bupati Blitar Rini Syarifah menandatangani prasasti pembangunan pasar Sidorejo.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Isy Karim mengungkapkan, Revitalisasi Pasar Sidorejo di dusun Patok dibangun atas anggaran Tugas Pembangunan Kementerian tahun 2023 yang nilainya hampir mencapai Rp 3 miliar. Tahun 2024 ini adalah tahun terakhir kementerian melaksanakan Tugas Pembangunan di bawah kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota sesuai PP Nomor 19 Tahun 2022. Namun jika Pemerintah Kabupaten/Kota ingin dibantu membangun bisa melaksanakan intervensi kepada kementerian agar dialokasikan anggaran khusus.
“Yang jelas pemerintah selalu berkomitmen untuk senantiasa menciptakan iklim pasar tradisional yang semakin baik. Salah satunya untuk mempermudah distribusi dan pemasaran produk pertanian,” terangnya.
Bupati Blitar Rini Syarifah melihat berbagai produk pertanian yang dijual di pasar Sidorejo
Sementara itu Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar, Darmadi menyampaikan, jumlah pedagang di Pasar Sidorejo Pato kini sejumlah 118 pedagang dengan los tambahan sebanyak 59 los. Dengan demikian diharapkan bisa menampung pedagang grosir buah dan sayur. “Denga semakin banyaknya tempat yang disediakan ini diharapkan kapasitas tampung pasar juga semakin banyak. Sehingga semakin banyak pula produk yang bisa diperjualbelikan di pasar ini,” ujarnya.(tri/ns)