Pembuat dan Penyebar Leaflet ‘Eri Penerus Risma’ Misterius
SURABAYA, HARIAN BANGSA - Ribuan brosur dan leaflet berisi Eri Cahyadi penerus Risma, ternyata dicetak tanpa sepengetahuan yang bersangkutan. Ribuan leaflet itu, sudah tersebar luas di masyarakat dan memantik reaksi sejumlah kalangan. Warga bahkan mengaku tak mengenal Eri Cahyadi meski memberikan dukungan. “Kami sebagai warga Kota Surabaya yang membuat brosur itu. Bukan Pak Eri yang membuat. Kami desain sendiri dan kami sebar sendiri dengan biaya sendiri,” kata Cak Gembos, warga Krembangan, Rabu (12/2).
Pria ini menegaskan, masyarakat telah menyampaikan keinginannya agar Eri Cahyadi maju Pilwali meneruskan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Mereka mendorong agar Eri mencalonkan diri. Cak Gambos menyebut, masyarakat di Krembangan ingin Eri Cahyadi menjadi pemimpin di Kota Surabaya. Salah satu bentuk dorongannya adalah, membuat brosur dan leaflet berisi Eri penerus Risma.
“Kami desain sendiri dan cetak sendiri. Tidak hanya brosur. Warga yang mendorong Pak Eri juga telah membuatkan atribut kaus bergambar beliau,” tambah Ilham Ramadani, salah satu ketua RT di Krembangan.
Apakah saat hendak mencantumkan nama Eri Cahyadi dan foto itu telah izin kepada yang bersangkutan? Cak Gembos menyampaikan, yang membuat brosur itu warga. Mereka juga tak kenal dengan Eri. “Bagaimana bisa izin, wong kami tak kenal Pak Eri. Jadi gambar itu terpasang oleh masyarakat tanpa sepengetahuan Pak Eri,” kata Cak Gembos.
Brosur atau leaflet berisi Eri Cahyadi penerus Risma, disoal sekertaris Fraksi PKB Mahfudz. Bahkan politisi PKB ini mendesak agar Eri mundur dari jabatannya. Ilham yang salah satu ketua RT di Krembangan menuturkan, warganya memang mengusung Eri untuk menjadi calon calon wali kota.
Masyarakat pembikin leaflet itu, tak habis pikir dengan sikap Mahfudz dari PKB yang menyoal leaflet. Warga pendorong Eri itu tak peduli dan tak mau pusing dengan sejumlah brosur yang disoal Mahfudz.
Tak hanya Mahfidz. Ketua Bapilu Partai Golkar, Arif Fathoni, juga menyoal maraknya spanduk dan leaflet Eri Cahyadi yang digadang maju dalam Pilwali Surabaya. Toni, sapaan akrabnya, meminta Eri mundur dari ASN apabila memang berkeinginan maju dalam kontestasi politik di Surabaya.(lan/rus)