Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Ikfina Ajak Semua Pihak Saling Bersinergi
Bupati Mojokerto Ikfina, didampingi beberapa Pimpinan Perangkat Daerah menghadiri acara Sosialisasi kegiatan pemantapan pelaksanaan percepatan penurunan stunting, yang digelar oleh BKKBN Pusat di Pendopo Kabupaten Mojokerto, Kamis (14/4/2022)
MOJOKERTO, HB.net - Bupati Mojokerto Ikfina, didampingi beberapa Pimpinan Perangkat Daerah menghadiri acara Sosialisasi kegiatan pemantapan pelaksanaan percepatan penurunan stunting, yang digelar oleh BKKBN Pusat di Pendopo Kabupaten Mojokerto, Kamis (14/4/2022).
Dalam penyampaiannya, Bupati Ikfina sangat berterima kasih kepada Kepala Kepala BKKBN Pusat, Dr. dr. Hasto Wardoyo bersama tim, yang telah menyelenggarakan sosialisasi pemantapan pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Bupati mengharapkan komitmen semua pemangku kepentingan untuk percepatan penurunan angka stunting.
Bupati Ikfina sangat mendukung program pemerintah melalui BKKBN pusat, dalam upaya menurunkan angka stunting di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Mojokerto. Penurunan angka stunting adalah salah satu bagian program Pemkab Mojokerto dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Bupati Ikfina juga mengajak seluruh stakeholder untuk saling bersinergi memberikan pemahaman tentang gerakan masyarakat sehat, pemenuhan asupan makanan bergizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM dan penanggulangan stunting kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto.
"Kami telah menyiapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting disemua wilayah ini, yang akan ditindaklanjuti dengan terbentuknya TPPS, Desa Kecamatan, se-Kabupaten Mojokerto, dalam menangani percepatan penurunan kasus stunting di Kabupaten Mojokerto. Kita harus optimis, dengan bersinerginya semua pihak, penurunan kasus stunting segera teratasi dengan baik," jelas Bupati Ikfika.
Sedangkan, Kepala BKKBN RI Kepala BKKBN Pusat, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG menyampaikan, penurunan prevalensi stunting 15 % di Tahun 2024, menjadi tantangan tersendiri bagi BKKBN, upaya maksimal dalam mengintervensi penurunan stunting perlu adanya supporting sistim dari semua pihak, untuk itu perlu dilakukan langkah langkah strategis, salah satunya melakukan kegiatan pemantapan pelaksanaan percepatan penurunan stunting bersama TPPS, TPK, tenaga di lini belakang.
"Cegah stunting, optimalkan terciptanya pada periode emas, 1000 hari kehidupan melalui program Bangga Kencana.Cukup gizi seimbang, periksa kehamilan, berikan susu eksklusif, perbaiki sanitasi dan air bersih. Lengkapi imunisasi," kata Hasto.
Kepala BKKBN sangat optimis dengan berbagai upaya dan komitmen dari lintas sektor seperti yang dilakukan hari ini, angka prevalensi stunting bisa turun sesuai target.
"Melalui tim pendamping keluarga risiko tinggi stunting, yang didalamnya ada bidan, kader PKK dan kader KB. Didukung juga melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting, Insya Allah bisa turun sesuai target 14 persen di tahun 2024." Ungkapnya.(ris)