Peringati Hari Perawat Internasional, Gubernur Khofifah Kenang Perjuangan Perawat selama Pandemi Covid-19
"Terima kasih kepada seluruh nakes termasuk perawat sebagai garda terdepan. Kami ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Terima kasih telah senantiasa bertahan dalam proses perjalanan panjang yang mempertaruhkan banyak hal, utamanya dari dunia profesi kesehatan," ungkap Khofifah.
Surabaya, HB.net - Suasana guyub kembali menyelimuti Gedung Negara Grahadi Surabaya, yang bertepatan dengan Hari Perawat Internasional yang jatuh tanggal 12 Mei 2022. Halalbihalal kali ini terasa istimewa sekaligus mengundang haru Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hari ini, Kamis (12/5).
Didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan PJ Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi, menyelenggarakan halalbihalal khusus bersama para tenaga kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, perguruan tinggi dan Asosiasi Rumah Sakit Daerah di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Dalam acara halalbihalal ini, Gubernur Khofifah menyampaikan segenap rasa terima kasihnya kepada para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan, serta asosiasi rumah sakit daerah, terutama dalam menangani pasien saat Pandemi Covid-19.
"Terima kasih kepada seluruh nakes termasuk perawat sebagai garda terdepan. Kami ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Terima kasih telah senantiasa bertahan dalam proses perjalanan panjang yang mempertaruhkan banyak hal, utamanya dari dunia profesi kesehatan," ungkap Khofifah.
Dalam kegiatan tersebut, Khofifah pun mengenang jasa-jasa para tenaga kesehatan yang telah gugur dalam perjuangan menghadapi pandemi yang berlangsung 2 tahun lamanya.
“Yang perlu diingat dari para pejuang yang gugur bukanlah momen menyedihkan dan kehilangan. Tetapi, bagaimana mereka dapat menjadi inspirasi dan pahlawan kemanusiaan,” kenangnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Jatim itu mengajak para tenaga kesehatan untuk terus mengirimkan doa terhadap para pejuang kesehatan yang gugur dalam perjuangan dua tahun terakhir ini.
"Mari kita panjatkan doa bersama-sama untuk nakes yang telah berjuang. Para dokter, komandan rumah sakit, sudah berikhtiar, para perawat yang luar biasa pula pertaruhannya, para supir ambulans untuk Covid-19, semuanya adalah garda terdepan dalam menghadapi Pandemi Covid-19," sebutnya.
Tak lupa, kepada para tenaga kesehatan, dan semua elemen strategis pada pelayanan kesehatan, Khofifah berpesan untuk bersama belajar dari kasus Covid-19 dalam menghadapi hal ini. Yaitu, dengan mengedepankan kolaborasi dan sinergi bersama.
"Bagi para dokter, perawat, penyedia fasilitas kesehatan (faskes) dan alat kesehatan (alkes), khususnya perguruan tinggi, pandemi covid-19 memberi pelajaran bagi kita bahwa strong collaboration dan strong partnership dapat menguatkan kita semua untuk menghadapi ," tutur Khofifah.
Selanjutnya, mantan Mensos RI ini mengajak kepada seluruh tenaga kesehatan untuk waspada menghadapi kasus Hepatitis Akut yang tengah dihadapi masyarakat, terutama anak-anak. Mohon tetap tenang dan tidak panik. Nakes dan faskes kita siap memberikan pelayanan maksimal.
"Kita harus saling menjaga dan mawas atas kesehatan satu sama lain. Yang tua mengawasi yang muda serta anak-anak, dan sebaliknya. Kita sudah membuktikan, apabila saling menjaga dan bersinergi maka masa kritis dapat kita lewati bersama," imbuhnya.
Ia mengajak pada nakes untuk terus meningkatkan kesadaran bersama di tengah masyarakat. Terlebih lagi untuk meredam kepanikan yang mungkin muncul akibat ketidaktahuan atas penyakit yang dihadapi.
"Semua orang dari berbagai kalangan, berbagai rentang usia, harus punya awareness akan bahaya penyakit ini. Sebagai nakes, harus punya kepekaan dan bisa gercep melihat gejalanya. Karena semakin cepat ditangani, peluang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar," ujar Khofifah.
Di akhir, Khofifah berharap agar silaturahmi antara Pemprov Jatim dan para nakes dapat senantiasa terjalin dengan baik. Serta, menjadi penguatan dalam berbagai program kesehatan nasional ke depannya.
"Makanya silaturahmi ini kami khususkan bagi mereka yang terlibat dalam penanganan Covid-19. Harapan kami bahwa kedekatan dan ikatan dari penanganan sebuah wabah dan penyakit dapat kita jaga dengan baik dan jadikan pelajaran," harapnya.
"Apa yg sudah kita bangun ini saya harap dapat menjadi proses yang mendekatkan secara hati dan kebersamaan serta kekompakan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan kita," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum IDI Jatim Dr. Sutrisno pun menyampaikan terimakasih atas dukungan pemerintah terhadap segala upaya tenaga kesehatan. Pihaknya mengatakan bahwa ini merupakan usaha para nakes dalam mendukung harapan pemerintah untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik.
"Kami yakin bahwa kami semua dari insan para dokter, perawat, ingin berbuat yang terbaik dan kami sangat senang bahwa pemerintah telah mendukung yang terbaik. Bersama pemerintah, kami membangun kualitas kehidupan yang lebih baik," katanya.(dev/ns)