PKP Angatan VII Diharapkan Lakukan Pengawasan dengan Profesional
Bupati Bondowoso, Drs KH Salwa Arifin menyampaikan, posisi pengawas adalah jabatan yang sangat terhormat, tetapi jangan sampai sebagai pengawas dibenci oleh yang diawasi.
BONDOWOSO, HB.net - Bupati Bondowoso membuka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan ke VII di Pendopo Bupati, Selasa (23/2). Pelatihan ini merupakan pola kemitraan dengan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Provinsi Jawa Timur.
Bupati Bondowoso, Drs KH Salwa Arifin menyampaikan, posisi pengawas adalah jabatan yang sangat terhormat, tetapi jangan sampai sebagai pengawas dibenci oleh yang diawasi.
“Saya berharap, para pengawas melakukan pengawasan sebaik-baiknya, yakni dengan ahlakul qorimah. Karena yang paling tidak disenangi ini biasanya adalah pengawas,” ujarnya. Para pengawas juga harus menjaga kedisiplinan dalam mengikuti semua kegiatan.
Ia pun berpesan, agar praktek dan penerapan dilapangan harus bisa diterapkan sehingga disiplin dan pembiasaan sangat diharapkan kepada peserta PKP. Menurutnya, disiplin itu baik.
Perwakilan Kepala Bidang Pengembangan SDM, Provinsi Jawa Timur Muhammad Suluh menyampaikan, meskipun dalam pandemi Covid -19 Diklat PKP dapat dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dimasa Covid 19 ini merupakan tantangan tersendiri bagi peserta diklat untuk bisa mengikuti pembelajaran baik klasik ataupun non klasikal. Para peserta diharapkan mampu beradaptasi, yakni harus mampu melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran yang nantinya diberikan oleh para pemateri.
“Jadi pembelajarannya bukan hanya tatap muka, nantinya dialakukan pembelajaran jarak jauh,” ungkapnya. Suluh menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka melakukan pengembangan SDM, khususnya aparatur sipil negara yang memiliki jabatan strategis dalam sebuah oraganisasi.
“Tujuannya ya untuk mencetak pemimpin yang mempunyai pontensi kepemimpinan managerial pelayanan publik yang sesuai dengan standart prosedur,” terangnya.
Plt Kepala BKD, Apil Sukarwan mengatakan, peserta pelatihan tersebut terdiri dari 30 peserta yang dari beberapa unsur di sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) setempat. “Kita menggandeng Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Timur sebagai mitra, karena untuk menyengggarakan sendiri kita belum ini belum layak, belum punya gedung sendiri juga,” tandasnya.
Kata Apil, pelatihan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial pengawas, hasil akhir dari proses pelatihan. “Yakni bagaimana seorang leader memiliki kompetensi. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS,” pungkasnya. (gik/diy)