PPATK Gerilya ke Sekolah-Sekolah Cegah Pencucian Uang Hasil Kejahatan ke Pelajar di Probolinggo

Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 siswa kelas XI yang terbagi dalam empat kelompok. Dalam diskusi kelompok, para siswa diminta untuk berdiskusi guna pemecahan suatu masalah.

PPATK Gerilya ke Sekolah-Sekolah Cegah Pencucian Uang Hasil Kejahatan ke Pelajar di Probolinggo
PPATK mengajar di Kota Probolinggo.

Probolinggo, HB.net - Lembaga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama Pemerintah Kota Probolinggo terus bergerilya keliling ke sekolah untuk mengajar para siswa agar melek Money Laundry atau pencucian uang.

Kali ini dikemas dengan " PPATK mengajar Goes to SMAN 3 Kota Probolinggo" berlangsung di halaman Wahana Cipta Nugraha, SMAN 3 Wonoasih pada Kamis (23/01/2025).

Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 siswa kelas XI yang terbagi dalam empat kelompok. Dalam diskusi kelompok, para siswa diminta untuk berdiskusi guna pemecahan suatu masalah.

Kepala SMAN 3, Khoirul Anam mengungkapkan pengalamannya sebelum mengenal PPATK. Ia mengakui sebelumnya tidak memahami apa itu PPATK.

 “Saya bertanya-tanya apa itu PPATK, saya sendiri enggak paham PPATK. Ternyata setelah ada zoom tanggal 8 Januari, kami baru mulai sedikit mengenal apa itu PPATK. Dan ternyata PPATK itu lembaga yang kece, yang keren,” ujarnya.

Khoirul menilai PPATK sebagai lembaga yang luar biasa karena penggunaan teknologi dan informasi yang sangat canggih dalam memantau transaksi keuangan. “Di PPATK semua transaksi mengandalkan teknologi dan informasi yang sangat luar biasa,” tambahnya.

Kepala Dispendikbud Siti Romlah mewakili Penjabat Wali Kota M. Taufik Kurniawan, sekaligus merupakan Kabiro Umum PPATK mengungkapkan bahwa acara PPATK Mengajar ini merupakan kesempatan yang sangat langka.

 “Ini merupakan kesempatan yang sangat langka, bahkan selama saya menjadi guru dan selama saya di Dinas Pendidikan, baru kali ini PPATK Mengajar di Kota Probolinggo,” ujarnya.

Kepala Pusat Pemberdayaan Kemitraan APU PPT PPATK Supriadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian edukasi publik tentang pencucian uang yang dapat merusak integritas perekonomian.

“Dalam rangka membangun kepekaan sosial dalam tindakan pidana pencucian uang di kalangan generasi muda.  Tindak pidana pencucian uang ini dapat merusak integritas perekonomian karena pelaku akan memperkaya dirinya dari hasil tindak pidana yang diperoleh,” urainya. (ndi/diy)