Ratusan Santri Ikuti Jawara Pesantren di Unhasy

Ratusan santri se-Jawa Timur mengikuti kegiatan Bussiness Plan Jawara Pesantren, yang digelar Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng, dengan menggandeng Pertamina Foundation, Sabtu (26/3).

Ratusan Santri Ikuti Jawara Pesantren di Unhasy
Kegiatan Bussiness Plan Jawara Pesantren di Unhasy Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Ratusan santri se-Jawa Timur mengikuti kegiatan Bussiness Plan Jawara Pesantren, yang digelar Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng, dengan menggandeng Pertamina Foundation, Sabtu (26/3).

Bertempat di Unhasy, ratusan santri yang terbagi dalam 60 kelompok tersebut beradu ide bisnis. Hingga tersisa 20 kelompok yang masuk nominasi.

"Kegiatan ini inisiatif dan kerjasama dari Unhasy dengan Pertamina Foundation. Semua punya komitmen tinggi membentuk jawara-jawara kewirausahaan di pesantren," ujar Rektor Unhasy Haris Supratno.

Diungkapkan Haris, pihaknya menyambut baik kegiatan pemberdayaan pesantren untuk kebaikan santri dan civitas dalam segala aspek, dari masing-masing kelompok yang terdiri dari tiga peserta.

"Saat ini proses menyaring dari 60 menjadi 20 proposal kewirausahaan terpilih dari seluruh Jawa Timur," tuturnya.

Di lokadi sama, Direktur Keuangan Pertamina Foundation, Medianto menambahkan, melalui kegiatan bussines plan competition seperti ini, akan dipilih dan menghasilkan ide kewirausahaan terbaik.

"Kegiatan ini memilih jawara-jawara khusus pesantren. Khususnya anak muda bahwa ternyata selama ini pesantren dapat menghasilkan wirausahawan yang cukup mumpuni," terangnya.

Masih menurut Medianto, kegiatan ini menjadi tahapan awal pihaknya untuk mencari dan menemukan ide bisnis dari santri di seluruh Indonesia, hingga ditemukan yang terbaik untuk dilakukan pendampingan.

"Kebetulan tahap pertama di Jawa Timur dulu, kemudian nanti akan dilebarkan sayapnya di daerah lain.Yang terpilih dapat apresiasi dan kelanjutannya akan kami dampingi terus, proses bisnisnya melalui WA ada Omah Asa, Ardaya juga mendampingi," tegasnya.

Dijelaskan, untuk pendampingan yang dimaksud dapat dilakukan dengan berbagai metode sebagai penunjang proses bisnis para santri mengembangkan usahanya.

"Bisa capacity building atau bimbingan yang lain seperti desain misalnya, komunikasi, digital. Permodalan dari Rp 20 Juta kami stimulan, bisa berkembang atau tidak, jika bagus akan kami lanjutkan," beber Medianto.

Sementara, salah satu finalis itu adalah tim yang dikomandani Saichu Amrulloh, mahasiswa semester VIII Fakultas Teknik Unhasy. Tim ini terdiri dari tiga orang. Mereka mengajukan wirausaha minuman boba herbal.

"Boba milik kita ini berbahan herbal, di antaranya kunyit. Jadi seperti jamu, lebih menyehatkan. Kita sudah membuka gerai di sekitar pesantren Tebuireng. Masih merintis," pungkasnya.(aan/rd)