Ratusan Siswa Ikuti Sekardadu di Sungai Kalilo Banyuwangi

Berjalan sejak 30 Maret 2022, program ini disambut antusias para siswa. Tak hanya membersihkan daerah aliran sungai (DAS), mereka juga diajak melepas ikan di sungai yang membelah kota Banyuwangi ini.

Ratusan Siswa Ikuti Sekardadu di Sungai Kalilo Banyuwangi
Ratusan siswa SDN Kepatihan Banyuwangi saat mengikuti kegiatan program Sekardadu di Sungai Kalilo.

Banyuwangi, HB.net - Ratusan siswa SDN Kepatihan Banyuwangi berpartisipasi dalam program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) yang diadakan di Sungai Kalilo, Jumat (27/09/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas PU Pengairan Banyuwangi dalam melestarikan sumber daya air dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda.

Berjalan sejak 30 Maret 2022, program ini disambut antusias para siswa. Tak hanya membersihkan daerah aliran sungai (DAS), mereka juga diajak melepas ikan di sungai yang membelah kota Banyuwangi ini.

Para siswa juga diberikan edukasi dan pemahaman pentingnya tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir dan terganggunya ekosistem sekitar.

Kepala Dinas PU Pengairan sekaligus Penjabat Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo, MM, menambahkan, program Sekardadu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan mengurangi pencemaran air.

"Kami ingin memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak sekolah tentang peran penting sungai dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Untuk tahun ini, program Sekardadu ini menargetkan partisipasi yang lebih luas, mencakup 329 lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah hingga mahasiswa dengan total 70.440 siswa.

Rinciannya, 212 SD/sederajat dengan 25.440 siswa, menargetkan 42.400 meter panjang saluran; 85 SMP/sederajat dengan 30.600 siswa, menargetkan 25.500 meter panjang saluran dan 32 SMA/sederajat dengan 14.400 siswa, menargetkan 16.000 meter panjang saluran.

Program ini tak hanya bertujuan untuk membersihkan sungai, tetapi juga untuk menciptakan agen perubahan yang memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan.

"Kami berharap, siswa yang terlibat akan memiliki rasa malu untuk membuang sampah ke sungai dan dapat mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga sumber daya air di Banyuwangi," pungkasnya. (guh/diy)