Reses DPRD Jatim: Sosialisasi Cegah Covid-19, Bagikan Masker hingga Handsanitizer
Reses l Tahun 2020 telah dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim mulai tanggal 30 Maret hingga 6 April lalu. Reses dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Reses pun dilakukan lebih banyak dengan melakukan sosialisasi cara pencegahan virus corona sekaligus pemberian masker, handsanitizer, disinfektan dan sembako. Berikut sebagian kegiatan reses yang dilakukan anggota DPRD Jatim.
SURABAYA, HARIAN BANGSA – Anggota DPRD Jatim, Fauzan Fuadi saat reses melakukan kegiatan di wilayah Tuban. Fauzan mengajak masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah yaitu tetap di rumah saja. Apalagi, wabah Covid-19 setiap harinya semakin luas, termasuk di Jawa Timur. Berbagai kebijakan penanganan Covid-19 pun telah diambil pemerintah, baik pusat maupun daerah. Dari seluruh aneka kebijakan yang ada, #DiRumahAja adalah kebijakan yang paling mendesak untuk dipatuhi.
“Untuk memutus mata rantai penularan wabah Covid-19, langkah pertama yang harus dipatuhi warga sebenarnya simple. Cukup #DiRumahAja. Itu tindakan bijak yang nilainya luarbiasa,”ujarnya.
Anggota DPRD Jatim, Fauzan Fuadi saat reses di wilayah Tuban.
Hanya saja, lanjut dia, memang harus diakui #DiRumahAja membawa konsekuensi sosial dan ekonomi yang dahsyat, terutama bagi para pekerja informal atau mereka yang berpenghasilan harian. Disinilah, menurut Mas Fu sapaan akrab Fauzan Fuadi, negara harus hadir untuk memikirkan secara serius.
Sejauh ini, kebijakan pusat membebaskan tagihan listrik untuk pelanggan 450 VA dan potongan 50 persen untuk daya 900 VA patut diapresiasi. Relaksasi cicilan kredit, rencana pemberian BLT di desa-desa untuk keluarga yang tidak mampu dan sebagainya, paling tidak merupakan langkah kongkret yang sudah ditempuh pemerintah.
Memanfaatkan masa reses pertama tahun 2020, Mas Fu menggerakkan relawan yang tergabung dalam LoFF (loyalis Fauzan Fuadi) untuk membagikan masker, handsanitizer dan sejumlah sembako kepada para pendukungnya di Bojonegoro.
"Iya, bagi-bagi ala kadarnya. Tapi mohon maaf, ketersediaan masker dan handsanitizer saat ini sangat langka di lapangan. Jadi saya tidak bisa membagikan dalam jumlah yang sangat banyak untuk teman-teman. Mudah-mudahan kelangkaan ini juga dipikirkan oleh pemerintah, agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,”kata dia.
Hal yang sama, juga dilakukan anggota DPRD Jatim, fraksi Partai Golkar, Mayjen TNI (purn) Istu Hari Subagio. Dia membantu perekonomian masyarakat kecil di daerah, khususnya di wilayah Nganjuk dan sekitarnya sebagai dampak mewabahnya Covid-19 di Jatim.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi A DPRD Jatim ini membagikan sejumlah kebutuhan bahan pokok atau sembako sebanyak 125 paket untuk masyarakat miskin, misalnya untuk pengemudi becak di wilayah Nganjuk dan sekitarnya.
“Kebetulan sekali saat ini sedang reses, saya maksimalkan untuk berbagi dengan masyarakat. Saya prihatin dengan sebaran corona ini yang telah mengganggu perekonomian masyarakat khususnya masyarakat miskin di Nganjuk dan sekitarnya,”ungkap mantan Pangdam Bukit Barisan ini.
Pria yang juga kelahiran Nganjuk ini, selain memberikan bantuan bahan pokok bagi pengemudi becak dan bentor, dirinya juga mengajak masyarakat untuk melakukan social distancing untuk memutus mata rantai sebaran covid.
Anggota DPRD Jatim, Mayjen TNI (purn) Istu Hari Subagio saat melakukan reses di wilayah Ngajuk dan sekitarnya.
"Social distancing ini kan bertujuan untuk menghambat wabah untuk mengurangi kemungkinan infeksi di antara populasi berisiko tinggi. Namun masyarakat masih banyak yang mengabaikannya sehingga perlu diberi wawasan yang harus dilakukan dalam menerapkan social distancing,"tandas alumnus Akmil tahun 1983 ini.
Istu juga mengaku, dalam reses tersebut, Istu mengumpulkan kepala desa yang membawai 4.000-5.000 orang di desanya. Dalam kesempatan tersebut, Istu menyerap aspirasi masyarakat.
"Masyarakat mengeluh masalah Corona. Disamping itu, mereka juga ingin mendapatkan perhatian terkait pendidikan, "ungkapnya.
Sedangkan Lilik Hendarwati, anggota DPRD Dapil l Jatim saat reses telah memberikan bantuan sembako, masker kain, hazmat untuk tenaga medis, handshop dan alat penyemprot disinfektan.
"Kami ke Rumah Sakit, APD (Alat Pelindung Diri) langka. Kami ke masyarakat, banyak permintaan penyemprotan disinfektan, hand sanitizer, masker. Belum lagi keluhan para pekerja harian yang nafkahnya menurun drastis saat wabah ini. Tentu kami tidak bisa tinggal diam," ujar perempuan ayu berhijab ini.
Lilik menambahkan, sebelum ini para anggota dewan dari PKS sebetulnya sudah turun juga memberikan bantuan. "Ini semacam komitmen tambahan agar kami bisa lebih optimal membantu," ujarnya.
Selama ini, ujar Lilik, pihaknya juga terus memantau Pemerintah Provinsi dalam penanganan Covid-19 tersebut. (mid/ns)