Sidak Jembatan Ambles di Lamongan, Khofifah: Suplai Logistik Aman

Selain itu Khofifah  juga meminta masyarakat untuk memberikan kerjasama yang baik agar perbaikan ini dapat dilakukan dengan cepat.

Sidak Jembatan Ambles di Lamongan, Khofifah: Suplai Logistik Aman
Gubernur bersama  Kepala BBPJN dan Bupati Lamongan saat melihat kondisi Jembatan Ngaglik yang ambles dan sedang dilakukan perbaikan.

Lamongan, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (1/4) melakukan sidak perbaikan jembatan Ngaglik 1 di ruas jalan nasional  tepatnya sisi barat RS Muhammadiyah Lamongan yang ambles Selasa(29/3) lalu.

Bersama dengan Kepala BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) Jawa Timur-Bali, Ahmad Subki dan dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Khofifah ingin mengetahui terkait pengalihan arus guna mengurai kemacetan, sehingga suplai logistik di Jawa dan sekitarnya tetap dapat berjalan dengan aman.

"Koordinasi berikutnya adalah bahwa ada pengalihan lalu lintas yang bisa menjaga suplai logistik aman, karena yang melewati sini bukan hanya untuk masyarakat Jatim, tapi juga logistik untuk masyarakat Bali, NTB, dan Indonesia Timur yang dibawa melalui Tanjung perak. Pengalihan melalui pantura, di sini satu arah juga. Saya mohon masyarakat untuk bersabar," katanya,Jumat(1/4)sore.

Selain itu Khofifah  juga meminta masyarakat untuk memberikan kerjasama yang baik agar perbaikan ini dapat dilakukan dengan cepat.

"Insya Allah H-10 sebelum Lebaran sudah siap untuk bisa digunakan kembali. Mohon doanya semua, mudah-mudahan lancar dan bisa memberikan layanan kembali sebaik mungkin untuk seluruh masyarakat," tambahnya.

Sementara Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Achmad Subki, menjelaskan bahwa pembongkaran telah dilakukan dalam kurun waktu 2 malam dan secara bertahap grider telah sampai di tempat. Grider tersebut tinggal kemudian di-setting dan dipasang.

"Pemasangan grider ini kalau sudah selesai settingnya itu cukup 2 hari selesai. Paling settingnya yang membutuhkan waktu agak lama, karena namanya umur beton itu tidak bisa ditawar berapa lama. Misal perlu umur beton yang mencukupi 5 hari, tidak bisa dikurangi jadi 4 hari, itu jadi bisa patah. Jadi betul-betul aman beton kalau betul-betul kering dan betul-betul kuat, baru diangkat," terangnya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, untuk mengurai kemacetan akibat kerusakan jembatan tersebut maka arus lalu lintas yang sedianya melewati jalan nasional, sementara dimasukkan dalam kota melewati jalan kabupaten.

"Sembari menunggu pengerjaan jembatan Ngaglik ini selesai dan dapat difungsikan kembali, untuk mengurai kemacetan terdapat beberapa alternatif jalan yang bisa dilalui. Diantaranya adalah jalan Lamongan (terminal)-Plembon-Sukodadi (Unisda), Lamongan (terminal)-Kedungpring-Kalen, Lamongan (terminal)-Tlanak-Nguwok, Pucuk-Blimbing, dan Sukodadi-Banjarwati," pungkasnya. (qom/ns)