Sub PIN Polio Putaran Kedua Melebihi Target
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil melebihi proyeksi sasaran Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di putaran kedua.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil melebihi proyeksi sasaran Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di putaran kedua. Pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua per 25 Februari 2024, pukul 16.00 WIB, telah mencapai angka 105,94 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, Sub PIN Polio putaran kedua telah melampaui capaian imunisasi putaran pertama. Sebelumnya, di putaran pertama Pemkot Surabaya berhasil menyasar 100,67 persen.
“Jadi sama, justru lebih, dibandingkan dengan data putaran pertama. Karena targetnya minimal sama dengan capaian saat putaran pertama bulan Januari kemarin,” kata Nanik, Senin (26/2).
Nanik menjelaskan, alasan sasaran imunisasi kali ini bisa melebih target daripada sebelumnya, karena pemkot melalui Dinkes Surabaya rutin menggelar Sub PIN Polio di tempat-tempat umum (TTU). Mulai dari pasar, stasiun, mal, dan masih banyak TTU lainnya. “Di tempat umum kita buka, jadi balita yang usianya 0-8 tahun kurang sehari kita tetesi untuk Polio ini,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya juga berpesan agar pelaksanaan Sub PIN Polio tidak hanya digelar di puskesmas, sekolah, dan Balai RW. Akan tetapi juga digelar di seluruh TTU, sehingga merata di seluruh Kota Surabaya.
“Hari ketiga (Sub PIN Polio putaran kedua) kita sudah 100 persen, kalau dibandingkan dengan data proyeksi yang ditetapkan provinsi. Karena Pak Wali Kota mengimbau, kita semua harus menyelesaikan hari ketiga harus selesai 100 persen,” ungkapnya.
Wali Kota Eri Cahyadi sebelumnya juga mengatakan, Sub PIN Polio ini penting bagi anak-anak usia 0-8 tahun kurang satu hari di Kota Surabaya. Karena, jika sampai terlambat diberi imunisasi Polio, maka anak akan mengalami kelumpuhan yang sulit untuk disembuhkan. Ia memastikan, kegiatan Sub PIN Polio terus digerakkan di Balai RW, Puskesmas, sekolah, hingga TTU di Kota Surabaya.
“Kita melakukan sweeping sebenarnya, tidak hanya di sekolah-sekolah, kita juga turun di Balai RW-Balai RW, juga ke rumah-rumah. Jadi, nanti kalau ternyata, arek Suroboyo sudah kena semua (terimunisasi), ada yang tertinggal ternyata yang dari luar Surabaya, tiba-tiba ada yang masuk Surabaya pindah itu akan kita siapkan,” tandasnya. (ari/rd)