Sungai Legundi Meluap, Dua Kelurahan Di Kota Probolinggo Terendam
Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin tampak turun langsung memantau ke lokasi banjir didampingi beberapa Kepala OPD terkait untuk mengetahui secara pasti akibat banjir yang terjadi.
PROBOLINGGO, HB.net - Luapan sungai Legundi yang berada diluar Kota Probolinggo meluap dan meluber ke dua kelurahan di Kecamatan Kedopok Probolinggo terendam air selutut orang dewasa. Air juga merendam pemukiman warga, hingga ada warga yang dievaluasi keluar wilayah, Sabtu (27/2) malam.
Hal itu mendapat perhatian Walikota, Habib Hadi Zainal Abidin. Walikota. Ia tampak turun langsung memantau ke lokasi banjir didampingi beberapa Kepala OPD terkait untuk mengetahui secara pasti akibat banjir yang terjadi.
Menurut Walikota petugas gabungan langsung sigap mendatangi lokasi banjir dan segera mengirim makanan untuk warga. “Karena banyak rumah warga yang kemasukan air, petugas sudah mengirimkan makanan untuk warga. Mudah-mudahan airnya lekas surut,” sambungnya.
“Karena sebelumnya sungai Legundi langganan banjir apalagi saat ada erupsi Bromo. Kami bersama Provinsi Jawa Timur akan mencari langkah-langkah supaya bisa diantisipasi,” terang Habib Hadi.
Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo menuturkan, pada pukul 12.00-13.00 terjadi hujan dengan intensitas tinggi di daerah penyangga sungai Legundi. Seperti di daerah Kecamatan Bantaran dan beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo
Diperkirakan banyak titik longsor di bantaran sungai yang arusnya semakin deras sekitar pukul 15.00. Puncaknya, sekitar pukul 16.00-17.00 banjir semakin meninggi dengan membawa material bambu dan pepohonan di sejumlah jembatan di Pasar Wonoasih hingga jembatan di wilayah SPBU Sumber Wetan.
Akibatnya, pemukiman warga sekitar 18 rumah di Jalan Alpukat RT 1 dan RT 2 RW 3, Kelurahan Kedopok mengalami banjir setinggi 1 meter. BPBD, Satpol PP, TNI, Polri, Tagana dan Dinas PUPR Perkim melakukan evakuasi dan mengangkat material menggunakan alat berat.
“Setelah Maghrib, baru banyak masyarakat yang mengungsi. Kami mengirim perahu karet dan fiber untuk mengevakuasi warga di daerah yang agak dalam banjirnya. Ada yang sedang sakit dan hamil kami bawa ke Puskesmas Wonoasih,” ujar Sugito yang memperkirakan banjir di halaman rumah warga hampir mencapai dua meter.
Begitu warga sudah dievakuasi di titik kumpul pengungsian, lanjut Sugito, setelah memastikan masyarakat aman pihaknya baru memikirkan kondisi jalan. Eksavator pun mengeruk material di jembatan sekitar Jalan Alpukat. Diperkirakan material banjir mencapai 15 truk di satu titik pembersihan.
Saat pengerukan itulah Wali Kota Habib Hadi hadir, setelah sebelumnya Wakapolres Probolinggo Kota membantu mengecek keamanan warga dan menutup arus lalu lintas di sekitar jembatan. Untuk sementara arus jalan ditutup karena ada material yang menumpuk di pinggir jalan dan akan dievakuasi keesokan harinya.
“Dinas PUPR dan Perkim, DLH akan turun ke lokasi melakukan pembersihan. PDAM juga kami hubungi agar menyiapkan air bersih. Sesuai dengan petunjuk Bapak Wali Kota, Dinkes rencana akan mengecek kesehatan masyarakat yang terdampak banjir,” kata Sugito lagi. (ndi/diy)