Tampil sebagai Narasumber di Seminar Kemendagri, Bung Karna Paparkan 165 Inovasi Pemkab Situbondo

Bung Karna mengungkapkan, di Kabupaten Situbondo ada sebanyak 165 inovasi pemerintah daerah. Rinciannya, 128 terdiri dari inovasi pelayan publik, 21 inovasi tata kelola pemerintahan daerah, dan 12 inovasi daerah lainnya.

Tampil sebagai Narasumber di Seminar Kemendagri, Bung Karna Paparkan 165 Inovasi Pemkab Situbondo
 Bupati Situbondo Karna Suswandi saat menjadi Narasumber seminar "Best Practice Inovasi Daerah" yang diselenggarakan Kementrian Dalam Negeri.

Situbondo, HB.net - Bupati Situbondo, Karna Suswandi tampil sebagai narasumber dalam Seminar Nasional yang diprakarsai Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Dalam seminar yang digelar secara daring bertajuk "Best Practice Inovasi Daerah" tersebut,  Bung Karna, sapaan akrab Bupati Situbondo, memaparkan sejumlah inovasi daerah ungulan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo.

Bung Karna mengungkapkan, di Kabupaten Situbondo ada sebanyak 165 inovasi pemerintah daerah. Rinciannya, 128 terdiri dari inovasi pelayan publik, 21 inovasi tata kelola pemerintahan daerah, dan 12 inovasi daerah lainnya.

"Tentu dari 165 inovasi tersebut ada yang kami unggulkan, diantaranya inovasi yang bergerak di sektor pertanian berupa bibit padi varietas baru, yaitu BK-900 yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani di Situbondo,"ungkap Bupati Situbondo, Karna Suswandi.

Mantan Bendahara PCNU Kabupaten Bondowoso ini menjelaskan, di depan para peserta seminar yang digelar pada, Rabu (4/8/2021), BK-900 merupakan pengembangan dari BK-700. Keunggulan yang dimiliki salah satunya umur panen padi lebih cepat dari bibit padi pada umumnya.

"Umurnya hanya 90 hingga 95 hari, sedangkan bibit padi pada umumnya mencapai 120 hari. Selain itu, bibit padi BK-900 ini juga memiliki keunggulan dalam satu malai atau tangkai bisa menghasilkan sebanyak 900 bulir padi,"terang Bung Karna.

Inovasi di bidang pelayanan publik berupa aplikasi Plasa yaitu Sistem Pelayanan Masyarakat Desa dan Kelurahan yang bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat layanan administrasi kependudukan, perizinan dan layanan publik lainnya bagi masyarakat. Bung Karna menyebutkan, dari 136 desa/kelurahan di Situbondo, sudah ada 63 desa dan 4 kelurahan yang sudah mengimplementasikan aplikasi tersebut.

"Melalui Aplikasi Plasa ini, masyarakat yang ingin mengurus dokumen administrasi kependudukan, surat pindah, kartu keluarga, KTP-e, pengurusan perizinan, akta kelahiran, surat pengantar SKCK, cukup datang ke desa dan akan dilayani oleh operator desa," ujarnya.

Bupati juga menyampaikan memiliki inovasi "Situbondo Dream". Inovasi yang bergerak di sektor pendidikan, melalui inovasi ini, anak-anak sekolah tingkat dasar bisa mengikuti bimbingan belajar tambahan tanpa harus membayar uang, cukup membayar dengan sampah anorganik, seperti plastik dan sampah lainnya.

"Inovasi ini merupakan bimbingan belajar tambahan untuk anak-anak usia sekolah dasar. Inovasi ini terinspirasi dari fenomena hang terjadi sekarang, terkait dengan banyaknya anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain gawai," ucapnya.

Sementara di bidang kesehatan, suami dari ibu Hajah Juma'ati ini pamer program Sehati (sehat gratis). Program tersebut akan memudahkan pelayanan kesehatan bagi warga kurang mampu di Kabupaten Situbondo, yang tidak masuk dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS), yaitu program layanan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah pusat.

"Untuk mendapatkan Program Sehati ini, masyarakat Situbondo yang akan berobat ke fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten, cukup membawa KTP-e dan akan langsung dilayani oleh petugas," jelas Bung Karna.

Tolob, merupakan inovasi di bidang infrastruktur. Program ini fokus untuk mengatasi kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Situbondo yang mengalami kerusakan tidak lebih dari 15 persen, menghemat anggaran 50 persen, tanpa menggunakan dana APBD.

"Tolob artinya tutup lubang. Program ini tentu akan menghemat anggaran, karena ketika ada lubang jalan langsung kami tutup agar kerusakannya tidak bertambah parah. Selain itu juga sebagai wadah respon cepat pemerintah daerah jika ada informasi dan keluhan dari masyarakat mengenai infrastruktur jalan," jelasnya.

Inovasi-inovasi unggulan tersebut dibuat dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Memberikan keterbukaan akses informasi, sehingga dalam sebuah layanan baik persyaratan, prosedur, biaya dan jangka waktu, bisa diketahui dengan pasti.

"Inovasi tersebut dibuat tentu bertujuan untuk memberikan pelayanan tanpa batas kepada masyarakat Kabupaten Situbondo, Kota Santri Pancasila," tutup Karna Suswandi. (mur/ns)