Tiga Pekan Banjir di Desa Kedungbanteng Belum Surut
Banjir yang merendam Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin tiga pekan lamanya membuat sistem belajar-mengajar di sekolah terganggu.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Banjir yang merendam Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin tiga pekan lamanya membuat sistem belajar-mengajar di sekolah terganggu.
Abdul Hasan, guru SMP Negeri 2 Tanggulangin memaparkan bahwa di sekolahnya beberapa ruang kelas ada yang masih terendam air akibat banjir.
"Dari total 21 ruang kelas ada 7 ruang kelas yang sampai saat ini masih terendam air. Selain itu, kamar mandi guru dan siswa juga masih tergenang air. Untuk keperluan sanitasi, kita gunakan kamar mandi lainnya," jelas Asan. Jumat (10/2).
Masih dikatakan Asan bahwa pihak sekolah menegaskan tetap melakukan sistem belajar-mengajar secara tatap muka di sekolah. "Nah untuk kelas yang terendam banjir, kami sementara melakukan pembelajaran di masjid yang ada di sekolah," jelasnya.
Lebih jauh Assan menerangkan, para siswa tetap masuk seperti biasa. Namun untuk tempat pembelajaran dibuat sistem bergiliran. Hal ini dilakukan karena akibat tujuh kelas tidak dapat difungsikan secara untuk kegiatan belajar-mengajar.
"Pihak sekolah juga sudah berusaha meninggikan masing-masing kelas. Selama 4 tahun ini peninggian hampir 80 cm di berbagai sudut sekolah. Tapi kalau hujan ya tetap banjir dan surutnya lama," terangnya.
Asan dan para guru yang mengajar di SMPN 2 Tanggulangin mengaku pasrah. Mereka berharap akan adanya solusi konkret dari pemerintah terkait hal ini.(cat/rd)