Tindaklanjuti Dumas Dilapor Kand4, Pj Bupati Ugas Turun Ke Randupitu
Peninjauan ini dihadiri pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pendataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra, Plt Kepala Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo Yahyadi, Camat Gending Winda Permata Erianti bersama jajaran Forkopimka Gending.
Probolinggo, HB.net - Menindaklanjuti adanya aduan yang masuk dalam Lapor Kand4 tentang permasalahan kekeringan debit air pada sungai, Pj Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si meninjau sekaligus mengevaluasi saluran irigasi dari Sebaung yang dibutuhkan untuk lahan pertanian, di Desa Randupitu Kecamatan Gending.
Peninjauan ini dihadiri pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pendataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra, Plt Kepala Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo Yahyadi, Camat Gending Winda Permata Erianti bersama jajaran Forkopimka Gending.
Peninjauan ini dilakukan karena banyak para petani yang mengeluh tentang saluran irigasi yang dilanda kekeringan akibat kemarau panjang, salah satunya saluran irigasi yang berasal dari saluran sekunder DAM Baru di Sebaung. Karena debit air yang kecil, tentunya dapat mengakibatkan saluran irigasi untuk kebutuhan lahan pertanian juga mengalami debit yang kecil hingga kekeringan.
Saat melakukan peninjauan, Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto menyampaikan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari aduan yang masuk di Lapor Kand4.
“Sebagaimana yang diketahui secara langsung di lokasi penyebab permasalahan kekurangan air bagi masyarakat Pesisir dan Randupitu itu karena adanya pendangkalan. Tapi penyebab pendangkalan ini bagi saya tidak signifikan,” katanya.
Menurut Pj Bupati Ugas, sebenarnya permasalahan air yang tidak memenuhi kebutuhan para petani ini disebabkan kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan, karena debit air sangat kecil. Dengan debit air yang kecil tentunya tidak mampu menyebar dan mengairi lahan-lahan pertanian.
“Sementara, kita coba dahulu cara mengatasi permasalahan pendangkalan itu dengan cara melakukan normalisasi. Dan normalisasi ini akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),” jelasnya.
Dari keluhan beberapa desa terutama bagi para petani tentang air yang dianggap kurang lancar yaitu mengarah pada pendangkalan. “Salah satu masalah ini kita coba dengan cara normalisasi. Semoga dengan cara normalisasi sebagai suatu solusi nantinya,” pungkasnya. (ndi/diy)